Berdampak ke Inflasi, Jokowi Perintahkan Mendag Stabilkan Harga Beras

Harga beras berdampak besar terhadap kenaikan inflasi.

Berdampak ke Inflasi, Jokowi Perintahkan Mendag Stabilkan Harga Beras
Mendag Zulkifli Hasan (jaket biru) dan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (pakai topi) saat konferensi pers di Pasar Induk Cipinang, Jakarta TImur, Senin (3/10). (FORTUNE Indonesia/Eko Wahyudi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan kenaikan harga beras sangat berdampak pada kenaikan angka inflasi di Indonesia.

Oleh karenanya, ia mengaku tiap hari kerap mendapatkan panggilan telepon dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk diingatkan agar dia tidak lengah terhadap kenaikan harga beras.

"Harga beras ini terhadap inflasi itu tinggi sekali, 3,33 persen. Jadi kalau harganya naik jangankan 100 perak, 10 rupiah saja itu pengaruhnya besar sekali," kata Zulkifli saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (3/10).

Zulkifli mengunjungi pasar tersebut bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Zulkifli mengatakan semestinya harga beras pada Agustus hingga September 2022 telah mengalami penurunan, namun keadaaan di lapangan ternyata justru berbeda.

"Justru September ini harga beras naik. Tadi diskusi [dengan pedagang] apa penyebabnya: karena rebutan gabah sehingga itu meningkat cukup signifikan. Otomatis kalau gabah naik kan jadi beras naik," ujarnya.

Sebab harga beras naik

Selain itu, penyebab lain harga beras, Zulkifli menduga, adalah banyaknya pemain beras besar yang membangun pabrik penggilingan baru untuk memproduksi beras premium, yang nantinya dijual dengan harga di atas pasaran.

"Sekarang perusahaan-perusahaan besar bikin pabrik giling. Jadi, dia beli harga gabah mahal, diolah jadi premium,” katanya.

Demi menstabilkan harga beras di pasar, Zulkifli mengatakan akan mengoptimalkan operasi pasar di seluruh Tanah Air, terutama di tempat-tempat yang harga berasnya naik tinggi. Pemerintah pun akan memastikan stok beras aman dengan harga yang terjangkau.

 

Diduga distribusi terganggu

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan produksi tahun ini sebenarnya cukup. Adanya kenaikan harga disebabkan gangguan dari distribusi.

“Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu variabel kenaikan harga pangan ialah pendistribusian. Ini menjadi penting sehingga inflasi pangan atau kenaikan harga dapat kita kendalikan bersama,” katanya.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, dia mengatakan stabilitias harga perlu dijaga dengan meningkatkan ketahanan pangan, serta memanfaatkan fasilitas distribusi perdagangan antardaerah.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga beras dalam sebulan terakhir naik sekitar 1 persen. Per 30 September 2022, harga beras premium Rp12.700 per kilogram, dan harga beras medium Rp10.700 per kilogram. Kondisi tersebut menandai kenaikan dibandingkan harga per 1 September 2022 yang tercatat Rp12.600 per kg (premium) dan Rp10.500 per kilogram (medium).

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen