BPKP Mulai Audit Izin Perusahaan Sawit, Ini yang Diperiksa

BPKP akan mengumpulkan data terkait yang dibutuhkan.

BPKP Mulai Audit Izin Perusahaan Sawit, Ini yang Diperiksa
Pekerja menaikkan buah kelapa sawit yang baru panen di kawasan perkebunan sawit di Desa Berkat, Bodong-Bodong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (10/3/2022). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan memulai proses audit izin perusahaan kelapa sawit usai menerima surat permintaan audit dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, setelah menerima permintaan audit, BPKP akan melakukan penelitian pendahuluan. Pada proses tersebut, BPKP akan mengumpulkan beberapa data antara lain terkait izin hak guna usaha (HGU), izin perusahaan, dan luasan lahan kebun sawit.

Data tersebut akan dikumpulkan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Kementerian Perindustrian.  "Baru mulai penelitian pendahuluan, dan baru mengumpulkan data dari instansi terkait," ujar Ateh saat konferensi pers, Selasa (14/6).

Setelah itu, pihaknya akan melakukan analisa dan menentukan tujuan audit kemudian dilanjutkan pemeriksaan ke lapangan. 

"Benar tidak (datanya) jangan-jangan ada orang yang izinnya cuma 1 hektare bikinnya 2 hektare. Jangan-jangan tanah hutan lindung dipakai, itu semua masih kita kumpulkan, karena kita sebenarnya belum punya data, ini permasalahan di negeri kita, kita kumpulin dulu dong, gak tiba-tiba datang ke perusahaan sawit," kata Ateh.

Tiga bulan yang menentukan

Ateh mengatakan, dalam surat arahan Luhut meminta audit dapat diselesaikan dalam tiga bulan. Namun, jika proses audit urung rampung seperti target waktu yang ditentukan, maka proses dapat dilanjutkan lagi.

"Nanti disitu kita lihat, baru kita tentukan arah audit, tujuan audit, audit begitu, tidak tiba tiba masuk ke perusahaan mana aja, Ya belum," ujar Ateh.

Soal penetapan harga, Ateh mengatakan mengenai kemungkinannya mempertahankan proses harga yang selama ini berjalan. Pasalnya, Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia namun untuk acuan harga kelapa sawit mengikuti Malaysia. 

"Kan kita produsen kelapa sawit terbesar di dunia tapi kok menetapkan harganya ikutin Malaysia. Kenapa bisa begitu, itu pertanyaan yang akan kita tanyakan nantinya," kata Ateh. 

Periksa perusahaan besar dan asing

Warga antre membeli minyak goreng dalam pasar murah di Sambau, Batam, Kepulaua Riau, Selasa (29/2/2022). Pasar murah tersebut menjual berbagai bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/tom.

Ateh menuturkan, akan ada sejumlah perusahaan sawit besar dan perusahaan asing yang akan diperiksa. Namun, dia enggan merinci daftar perusahaan yang akan diaudit. 

BPKP juga akan mengkaji berapa besar perbandingan lahan petani dengan lahan milik perusahaan besar. "Kita kan sekarang bantu petani supaya harga TBS (tandan buah segar) tinggi TBS-nya supaya jadi Rp 3.000. Kalau petani cuma 10 persen, kan berarti perusahaan juga yang dapat," ujarnya.

Pasalnya, kebijakan pengawasan perusahaan sawit adalah proyek yang sangat besar sehingga tidak bisa terburu-buru. Permasalahan terbesar saat ini adalah minimnya data soal industri kelapa sawit. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Bisar Pandjaitan mengatakan, audit akan dilakukan terkait izin HGU perkebunan kelapa sawit, perusahaan dan lainnya. Audit ini dilakukan sebagai salah satu cara membenahi tata kelola industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan