Bulog Berniat Ekspor Beras ke Timor Leste Karena Stok Tercukupi

Indonesia sudah empat tahun tidak ekspor beras.

Bulog Berniat Ekspor Beras ke Timor Leste Karena Stok Tercukupi
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (tengah) saat konferensi pers tentang kestabilan bahan pangan dalam negeri di kantornya, Jakarta, Selasa (10/5)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyatakan Indonesia dinilai berhasil mencapai swasembada beras. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tak lagi melakukan impor beras. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar beras produksi dalam negeri bisa diekspor.

"Harus diupayakan kita bisa ekspor beras ke beberapa negara yang membutuhkan. Ini yang sekarang sedang kita lakukan, kita jajaki, bersama dengan kementerian terkait untuk bisa direalisasikan," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (10/5).

Saat ini, kata Budi, pihaknya tengah menjajaki upaya ekspor beras ke Timor Leste. Sejalan dengan itu, pemetaan wilayah produksi juga dilakukan untuk memastikan kebutuhan dalam negeri terus tercukupi.

“Jadi, dengan kita memetakan seluruh wilayah produksi pangan kita, kita tidak hanya bicara beras, karena ada lainnya termasuk singkong, sagu, jagung dan pangan lainnya,” katanya.

Stok cadangan Bulog

Saat ini jumlah beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sekitar 1 juta ton. Ini merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu 1-1,5 juta ton.

Stok itu berpotensi lebih besar lantaran saat ini tengah memasuki masa panen. Bulog, kata Budi, memastikan akan terus menyerap hasil panen petani.

"Saat ini Bulog masih melakukan pengadaan gabah beras petani di seluruh Indonesia dan hingga saat ini kami sudah menyerap sebanyak 256 ribu ton. Jadi, stok beras ini akan terus bertambah," katanya.

Karenanya, dengan kondisi stok tersebut, perusahaan berupaya untuk tidak mengimpor beras sepanjang tahun. Dengan begitu, tren tidak melalukan impor beras selama empat tahun akan berlanjut.

"Sekarang ini kita sedang membuktikan bahwa swasembada pangan, khususnya beras. Ini sudah terbukti. Bahwa kita tidak melakukan impor beras," ujarnya.

Harga tetap stabil di pasar

Dalam kesempatan sama, Budi Waseso juga memastikan pasokan dan harga pangan seperti daging beku, gula dan komoditas lainnya tetap stabil pascalibur Lebaran 2022. Bulog juga telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok komoditas pangan yang menjadi tanggung jawabnya agar selalu tersedia di masyarakat pascalibur Lebaran ini.

"Bulog menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat, dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M