DGW Group Pasok Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Untuk 107 Titik

DGW Group dapat pengadaan penyaluran pupuk bersubsidi.

DGW Group Pasok Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Untuk 107 Titik
Petani menyiapkan pupuk tanaman tomat yang baru ditanam di Desa Lolu, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/10). ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - DGW Group, perusahaan dalam bidang pertanian dengan segmen usaha pestisida, pupuk, benih, alat-alat pertanian dan distribusi, menjadi salah satu produsen pupuk nasional yang ditunjuk pemerintah melalui Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian untuk melaksanakan pengadaan pupuk subsidi bawang merah ke 107 titik lokasi di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Corporate Communication Specialist DGW Group, Rendi Julias. mengatakan perusahaan tersebut telah melakukan tender dan kesepakatan harga pada paket fasilitas bantuan sarana produksi bawang merah tahap II yang ditetapkan pada 3 Maret 2023 melalui sistem e-purchasing.

“Dalam penandatanganan pengadaan tersebut, DGW Group mendapatkan alokasi penyediaan pupuk NPK bawang merah sebesar 544,9 ton,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (26/4).

Selain dengan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian, perusahaan itu juga memperoleh kontrak pemesanan penyediaan 8,5 ton pupuk NPK ke Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Dengan demikian DGW Group turut memasok kebutuhan pasokan pupuk NPK untuk musim tanam awal 2023 yang dimulai pada Maret lalu.

Alokasi pupuk bersubsidi

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada 2023 pemerintah sempat mengalokasikan 9.013.706 ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari 5.570.330 ton pupuk urea sebesar, 3.232.373 ton NPK, dan 211.003 ton NPK formula khusus. Pada pelaksanaannya, kebutuhan pupuk subisidi yang diinput dan disahkan melalui aplikasi eAlokasi adalah 4,6 juta ton pupuk urea, 3,1 juta ton NPK, dan 114.033 NPK formula khusus.

Rendi mengatakan ketersediaan pupuk bagi sektor pertanian nasional berperan vital dalam menjaga produktivitas pertanian serta ketahanan pangan nasional.

Presiden Joko Widodo menyoroti ketersediaan pupuk nasional dengan mengatakan bahwa kebutuhannya saat ini 13 juta ton, sedangkan kapasitas produksi industri pupuk dalam negeri baru mencapai 3,5 juta ton. Sisanya dipenuhi melalui impor.

Meningkatkan kapasitas produksi pupuk

Tingginya kebutuhan pupuk mendorong DGW Group untuk dapat meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar pupuk nasional baik subsidi maupun non-subsidi.

Saat ini, Fertlizer Inti Teknologi (FIT) anak usaha DGW Group pada segmen pupuk memiliki kapasitas produksi 240.000 ton per tahun dengan rata-rata pertumbuhan kinerja penjualan tiga tahun terakhir mencapai 30 persen.

Menjawab kebutuhan pasar, perusahaan itu tengah berencana untuk menerapkan beberapa strategi, di antaranya peningkatan kapasitas produksi dan distribusi pupuk dengan penambahan jumlah pabrik untuk mendukung produksi yang saat ini dilakukan Pabrik FIT di Gresik.

Perusahaan tersebut tahun ini mulai menyiapkan penambahan 10 depo yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk memungkinkan pendistribusian yang lebih efektif. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
Cara Pinjam Uang dari BPJS Ketenagakerjaan serta Syaratnya
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Pengertian Google SGE, Fitur, dan Cara Mengaktifkannya
Stanchart Indonesia Tunjuk Rino Donosepoetro Sebagai Cluster CEO
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu