Harga Daging Diperkirakan Bakal Sentuh Rp180 Ribu Per Kilogram

Harga ditingkat pengecer mencapai Rp150 ribu per kilogram.

Harga Daging Diperkirakan Bakal Sentuh Rp180 Ribu Per Kilogram
Warga membeli daging di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (2/4/2022). ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) memperkirakan harga daging sapi di tingkat konsumen hingga menjelang Idulfitri dapat mencapai Rp160.000–Rp180.000 per kilogram.

Penyebabnya adalah keterbatasan pasokan sapi eks impor dan sapi lokal. Sementara itu, realisasi impor daging beku tidak juga berjalan optimal hingga memasuki Ramadan.  

“Harga saat ini melonjak jauh. Posisinya harga timbang hidup sapi siap potong di feedlot ataupun peternakan naik, sapi eks impor dari Australia harga timbang hidup terendah di posisi Rp55.000 per kilogram tertinggi Rp59.000 per kilogram,” kata Ketua Umum JAPPDI, Asnawi, dalam keterangannya, Jumat (8/4).

Asnawi memprediksi kenaikan harga sapi siap potong di feedlot akan terus meningkat menjadi Rp57 ribu hingga Rp62 ribu per kilogram hingga menjelang Lebaran.

Hitung-hitungan harga daging

Apabila mengacu pada Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga daging sapi tingkat nasional saat ini Rp132.300 per kilogram.

Sementara itu, Asnawi menjelaskan, harga karkas di tingkat rumah potong hewan atau RPH sudah berkisar Rp110.000–Rp114.000 per kilogram pada pekan pertama Ramadan. Alhasil, harga daging sapi di tingkat pengecer untuk pekan ini berkisar Rp140.000–Rp150.000 per kilogram.

"Kalau itu yang terjadi, maka harga pokok penjualan (HPP) kami selaku pengecer di dalam pasar sudah mencapai angka Rp148.886 per kilogram," ujar Asnawi.

Ia pun menambahkan akan ada sisi tertentu yang tak bisa terjual. Salah satunya bagian kulit, yang harganya berkisar Rp17 ribu–Rp21 ribu per kilogram.

Bulog baru bisa datangkan 36 ribu ton

Sebetulnya, tahun ini pemerintah telah menetapkan kuota impor daging 266.065 ton. Kuota tersebut telah dihitung berdasarkan neraca perkiraan produksi dan kebutuhan saat ini. Angka tersebut diklaim telah mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, dalam realisasinya Perum Bulog, yang mendapat tugas untuk impor, baru bisa mendatangkan 36 ribu ton hingga sebelum Lebaran nanti. Bulog telah mengantongi izin impor daging kerbau 20 ribu ton untuk tahap pertama dari total 100 ribu ton kuota penugasan pemerintah tahun ini.

Berdasarkan perhitungan pemerintah, produksi daging pada 2022 mencapai 436.704 ton. Angka tersebut ditambah dengan stok awal 62.485 ton. Sementara, kebutuhan daging pada 2022 mencapai 706.388 ton ditambah target stok akhir 58.866 ton. Total kebutuhan tersebut menghitung konsumsi 2,57 kilogram per kapita per tahun.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang