Jasa Marga Masih Finalkan Beberapa Isu untuk Penerapan Tol Nirsentuh

Jasa Marga bakal dikenai service fee.

Jasa Marga Masih Finalkan Beberapa Isu untuk Penerapan Tol Nirsentuh
Foto udara sejumlah kendaraan antre melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelaskan perkembangan terkini persiapan penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau multilane free flow (MLFF).

Direktur Bisnis Jasa Marga, Reza Febriano, menjelaskan rencana program implementasi MLFF hingga saat ini masih dalam proses pembahasan. Rencananya, pada akhir tahun akan dilakukan uji coba penerapan MLFF dengan pihak ketiga, yaitu Roatex yang merupakan perusahaan dari Hungaria.

“Jadi kebetulan terkait dengan program ini memang program yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR dan kami selaku badan usaha jalan tol mengikuti terkait dengan program tersebut,” ujar Reza dalam Public Expose, Rabu (14/9).

Untuk sampai tahap implementasi MLFF, dia mengatakan masih akan terus terjadi pembahasan serta diskusi lebih lanjut dengan para pihak terkait. Menurutnya, ada dua isu yang perlu diselesaikan, yakni mengenai potential loss dan law enforcement.

Jasa Marga akan dikenai service fee

Dari sisi investasi, Jasa Marga tidak melakukan penanaman modal dalam program MLFF. Pasalnya, pemilik programnya adalah Roatex sebagai pihak penyelenggara.

Pada saat implementasi nantinya, Jasa Marga akan dibebankan dengan kewajiban membayar service fee pada Roatex. Hingga saat ini, perhitungan biayanya masih belum diperoleh dari Roatex.

"Nanti pada saat implementasi, BUJT akan dibebankan terkait dengan kewajiban membayar service fee pada Roatex," kata Reza.

Akan diberlakukan pada 2023

Sejumlah kendaraan keluar pintu Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.

Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT akan menerapkan sistem pembayaran jalan tol nontunai nirsentuh di seluruh jalan tol di dalam negeri pada akhir 2023. Sosialisasi sistem tersebut akan dimulai pada akhir tahun ini.

Sekretaris BPJT, Triono Junoasmono, mengatakan pemerintah akan menambah ruas tol yang menggunakan sistem MLFF secara bertahap. Setidaknya ada dua ruas yang akan menjadi tempat sosialisasi MLFF pada akhir 2022. "Saat ini sedang kami kaji. Ada beberapa ruas yang akan kami pilih dalam waktu dekat. Mungkin akan kami pilih ruas tol di sekitar Jakarta, dan satu di luar Jakarta," katanya dalam siniar #BincangJalandanJembatan, Selasa (23/8).

Selama masa sosialisasi, Triono mengatakan BPJT masih akan menyediakan jalur untuk pengguna jalan yang mau membayar dengan kartu uang elektronik. Selain itu, pengguna jalan bisa mendapatkan sosialisasi saat mengisi ulang kartu uang elektronik di mini market.

Dalam sistem MLFF, pengguna jalan tol harus memasang aplikasi Cantas di gawainya. Setelah itu, pengguna jalan tol harus melakukan registrasi, mendaftarkan kendaraan, dan menghubungkan Cantas dengan sumber dana.

Jika pengguna jalan tol tidak memiliki sumber dana seperti kartu debit, kartu kredit, maupun dompet elektronik, saldo Cantas bisa diisi di minimarket. Menurutnya, pengguna jalan tol hanya perlu memberi tahu gerbang tol yang akan dilewati kepada petugas, lalu petugas akan memberi tahu berapa saldo yang dibutuhkan dan mengisi saldo Cantas pengguna jalan tol.
 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi