Kadin Proyeksikan Perputaran Uang Selama Nataru Capai Rp23,8 T

Perputaran uang berpotensi bisa lebih dari Rp23,8 triliun.

Kadin Proyeksikan Perputaran Uang Selama Nataru Capai Rp23,8 T
Calon penumpang antre memasuki kapal perintis Sabuk Nusantara 91 di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (20/4). (ANTARAFOTO/Candra Setya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kamar Dagang Indonesia (KADIN) memperkirakan perputaran uang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) meningkat hingga Rp23,85 triliun.

Angka ini didasarkan pada data Kementerian Perhubungan yang menyebutkan potensi pergerakan warga 16,34 persen dari jumlah penduduk. Artinya, terdapat sekitar 44,7 juta orang akan bepergian.

"Angka ini masih berpotensi lebih, tetapi kita ambil angka rata-rata yang paling moderat aja. Angka sebesar itu akan sangat menggairahkan bisnis para pelaku usaha UMKM di daerah," kata Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang, melalui keterangan tertulis, Kamis (22/12).

Ia mengungkapkan jumlah pergerakan warga selama libur Nataru kali ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2021. Tahun lalu, hanya 19,9 juta warga yang bepergian saat Nataru.

"Libur Natal dan Tahun baru tahun ini berpotensi menggairahkan ekonomi di daerah, khususnya daerah yang mayoritas merayakan Natal dan daerah tujuan wisata di berbagai pelosok tanah air," ujarnya.

Perputaran uang dalam jumlah besar itu akan mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga di berbagai daerah. Dampaknya akan dirasakan pada pertumbuhan ekonomi nasional kuartal IV-2022 hingga 5,01 persen meski masih lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,72 persen.

"Namun, [ujungnya] akan mampu membawa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 mencapai di kisaran 5-5,3 persen, sesuai yang diharapkan pemerintah," katanya.

Potensi perputaran uang di daerah

Sarman mengatakan jika setiap keluarga yang bepergian mengeluarkan rata-rata Rp2 juta, maka perputaran uang melebihi Rp23 triliun. Menurutnya, meski angka rata-rata yang diambil di bawah Rp2 juta, namun jumlah itu akan menggairahkan para pelaku usaha UMKM di daerah.

Ia memaparkan uang tersebut akan berputar sejak bepergian dari rumah seperti pembelian tiket angkutan umum atau BBM yang memakai kendaraan pribadi. Kemudian akan berputar di warung dan restoran selama perjalanan pergi-pulang, penginapan di hotel, serta belanja di lokasi wisata. Tak berhenti di situ, wisatawan akan membeli oleh-oleh khas daerah dan kebutuhan perayaan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sesuai data dari Kementerian Perhubungan, bahwa potensi pergerakan warga selama libur Nataru tahun ini mencapai 6,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,7 juta orang, lebih banyak dari 2021 yang 19,9 juta.

“Kenaikan ini akibat kebijakan pemerintah yang sudah memberikan kelonggaran atas perjalanan dan keuangan warga yang sudah mulai pulih sehingga di akhir tahun sangat memungkinkan pulang kampung dan berwisata,” ujar Sarman.

BRI siapkan Rp25 triliun saat Nataru

PT Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk atau BRI telah menyiapkan uang tunai Rp25 triliun dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023. 

Rencananya, dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan kas selama periode 24 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023.  

Jumlah uang tunai yang disiapkan tahun ini terpantau lebih rendah dibandingkan dengan yang disiapkan pada tahun sebelumnya, yaitu Rp30,4 triliun. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M