Target Serapan Kementerian Perhubungan pada 2022 Lebih Rendah

Kementerian menjatah anggarannya untuk program prioritas.

Target Serapan Kementerian Perhubungan pada 2022 Lebih Rendah
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perhubungan tahun ini bakal mengelola anggaran Rp32,93 triliun yang akan didistribusikan ke sejumlah program prioritas. Dari jumlah tersebut, penyerapannya ditargetkan mencapai 95,90 persen.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tuntutan tersebut lebih rendah ketimbang 2021 yang mencapai 97,17 persen. Tahun lalu, program prioritas kementerian itu adalah pembangunan konektivitas transportasi mendukung sektor pariwisata, sektor logistik, daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (TPK), ibu kota negara baru (IKN), serta pengembangan SDM.

Akan hal tahun ini, kementerian akan menjatah anggarannya untuk program-program prioritas sebagai berikut: infrastruktur konektivitas, pendidikan dan pelatihan vokasi, riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dukungan manajemen.

“Mari kita bekerja secara profesional, akuntabel, transparan, dan menjunjung tinggi integritas dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan memastikan target-target tercapai,” kata dia.

Pembangunan yang dirampungkan pada 2021

Pembangunan infrastruktur transportasi yang masih berjalan

Pada 2021, kementerian telah menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi. Proyek-proyek itu adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta – Solo; Bandara Kuabang di Halmahera Utara; Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh, Kalimantan Tengah; Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Jalur Layang Stasiun Manggarai Jakarta; Bandara Mopah di Merauke, Papua; Terminal Multipurpose Wae Kelambu di Pelabuhan Labuan Bajo; Bandara Tebelian di Sintang, Kalimantan Barat; dan Bandara Ngloram di Cepu, Jawa Tengah.

Hingga memasuki 2022, masih terdapat proyek infrastruktur yang masih berjalan seperti Terminal Tipe A (Amplas Medan, Tirtonadi Jateng), Pelabuhan Ambon Baru, Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida, Bali, dan beberapa tempat lain (Kaimana, Batanta, Weda, Salawati, Bade).

Selain itu, ada pula Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat; Jalur Ganda KA Manggarai-Cikarang; Pelabuhan Anggrek di Gorontalo Utara; KA Cepat Jakarta -Bandung; Bandara Mentawai Baru; Jalur KA Makassar – Parepare; Bandara Siboru Fakfak; Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi; Bandara Rendani di Manokwari; LRT Jabodebek; dan Bandara Tunggul Wulung (reaktivasi).

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M