Kemendag Tegur 21 Produsen Minyak Goreng Yang Tak Taat DMO

Surat terguran telah dikirimkan sejak 14 Maret 2024.

Kemendag Tegur 21 Produsen Minyak Goreng Yang Tak Taat DMO
Pedagang memasukkan minyak goreng curah ke dalam kantong plastik di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (31/5/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

Fortune Recap

  • Kementerian Perdagangan tegaskan program DMO minyak sawit dan HET masih berlaku.
  • Direktur Kemendag berikan surat terguran kepada 21 perusahaan yang tidak mematuhi kebijakan.
  • Produsen yang tidak patuh akan diberi sanksi hingga pencabutan izin berusaha sesuai aturan Pasal 24.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan program domestic market obligation (DMO) minyak sawit untuk kebutuhan bahan baku minyak goreng dan kebijakan Harga Eceran tertinggi (HET) masih berlaku dan belum berubah.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Kemendag), Bambang Wisnubroto, mengatakan pihaknya telah memberikan surat terguran bagi produsen minyak goreng yang tidak menjalankan kebijakan tersebut.

“Kami sudah bersurat lewat Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga tentang pemberian sanksi teguran tertulis kepada 21 perusahaan yang kami surati. Intinya kami menegaskan harus menaati aturan dan menyalurkan DMO sesuai alokasi yang sudah ditetapkan dan aturan berlaku,” kata dia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2024, Senin (18/4).

Surat terguran tersebut telah dikirimkan sejak 14 Maret 2024.

Bambang pun mengingatkan produsen minyak goreng yang telah mendapatkan sanksi terguran untuk dapat menjalankan kebijakan ini sesuai aturan.

Jika mangkir, pihaknya akan mengirimkan teguran kedua dan merekomendasikan penghentian produksi sampai dengan pencabutan izin berusaha lewat instansi yang berwenang.

“Sanksi tersebut sesuai yang tercantum dalam Pasal 24 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 49 Tahun 2022 tetnang tata kelola program minyak goreng,” ujarnya.

Upaya peningkatan realisasi DMO minyak goreng

Untuk kembali menstabilkan stok minyak goreng di pasaran, kata Bambang, Kemendag telah melakukan pertemuan pada 4 Maret 2024 dengan 78 produsen minyak goreng.

Hal ini dilakukan untuk kembali mengingatkan pelaku usaha terhadap kewajiban untuk mengutamakan stok dalam negeri.

Kemendag mencatat penurunan realisasi DMO Minyak Goreng itu terjadi sejak Desember 2023. Pada Desember 2023, realisasi DMO tersebut mencapai 249.044 ton atau 83 persen dari target bulanan.

Kemudian, pada Januari 2024, realisasi DMO itu turun menjadi 212.115 ton atau 70,7 persen dari target bulanan.

Sedangkan, pada Februari 2024 hanya mencapai 123.536 ton atau 41,2 persen dari target 300.000 ton.

Kemendag menargetkan DMO minyak goreng yang terkumpul harus mencapai 210.000 ton pada Maret ini.

“Komitmen pelaku usaha untuk meningkatkan DMO untuk Maret dan April 2024, utamanya pada bulan puasa dan jelang Idul Fitri ini setidaknya 70 persen dari kewajiban bulanannya,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya