Mendag Siapkan Kebijakan Atasi Lonjakan Harga Kedelai Impor

80 persen kebutuhan kedelai nasional diandalkan dari impor.

Mendag Siapkan Kebijakan Atasi Lonjakan Harga Kedelai Impor
Pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu di Pasir Koja, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/2/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tengah menyiapkan kebijakan untuk mengatasi kenaikan harga kedelai yang telah membuat perajin tahu dan tempe kelimpungan. 

Kendati demikian, Lutfi belum dapat mengungkap kebijakan seperti apa yang bakal diputuskan untuk mengatasi kenaikan harga kedelai.  

"Kami akan putuskan pada kesempatan pertama minggu depan. Nanti akan saya umumkan kebijakannya," ujarnya seperti dilansir Antara, Kamis (17/2).

Berdasarkan catatan Kemendag, harga kacang kedelai impor diperkirakan bakal terus naik hingga Mei di level US$15,79 per gantang, sebelum akhirnya turun tipis per Juli 2022 ke posisi US$15,74 per gantang. Pada minggu pertama Februari 2022, harga kedelai telah mencapai US$15,77 per gantang atau setara dengan Rp11.240 per kilogram.

Penyebab kenaikan harga

Lutfi menjelaskan, ada beberapa sebab yang membuat harga kedelai dunia melonjak. Salah satunya dampak La Nina di Argentina dan Amerika Selatan. Kondisi itu, kata dia, menyebabkan suplai kedelai menjadi sangat terbatas.

Selain itu, terdapat restrukturisasi dari peternakan di Tiongkok yang mendapatkan 5 miliar babi yang dulu makannya tidak diatur, namun saat ini diberi makan kedelai.

"Permintaan sangat tinggi menyebabkan harga sangat tinggi. Nah, ini yang menyebabkan harga kedelai di Indonesia juga tinggi," ujar Lutfi.

Mayoritas kedelai Indonesia impor dari AS

Budidaya kedelai di Indonesia saat ini dalam kondisi bagus. Namun, dari kebutuhan dalam negeri yang sebanyak 3 juta ton tahun, pasokan domestik baru mencapai 500 ribu sampai 750 ribu ton per tahun. Dengan demikian, 80-90 persen dari kebutuhan nasional masih diimpor dari sejumlah negara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia pada 2021 mencapai US$1,482 miliar. Nilai tersebut meningkat 47,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Volume impor kedelai mencapai 2,49 juta ton atau naik 0,58% dibandingkan tahun sebelumnya.

Amerika Serikat menjadi pemasok utama kedelai impor dengan nilai hingga US$1,29 miliar dan volume 2,15 juta ton. Artinya, Amerika Serikat memasok sekitar 87 persen dari kebutuhan kedelai impor Indonesia.

Related Topics

KedelaiMendagImpor

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity