Mengenali Sistem Ekonomi Komando dari Ciri sampai Perbedaanya

Sistem ekonomi komando adalah sistem yang terpusat.

Mengenali Sistem Ekonomi Komando dari Ciri sampai Perbedaanya
Suasana deretan gedung bertingkat dan rumah permukiman warga di kawasan Jakarta, Selasa (21/12/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sistem ekonomi komando adalah sistem yang terpusat dan mendominasi. Sebagian besar akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses produksi, mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya. Faktor dominasi sendiri jelas terlihat pada sumber daya berharga. Pasalnya, sesuatu yang mampu menghasilkan keuntungan terbesar akan dikuasai oleh pemerintah, dan sumber daya lainnya akan dikelola rakyat.

Meski begitu, jika pemerintah mampu membuat kebijakan yang tepat, banyak keuntungan yang akan didapat. Contohnya: terciptanya pemerataan pembangunan dari pemanfaatan sumber daya milik negara tersebut. Negara yang menerapkan sistem perekonomian ini di antaranya Korea Utara, Cina, Vietnam, dan Kuba.

Jadi, inti dari sistem ekonomi komando adalah sifatnya yang memerintah karena adanya campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi. Pemerintah suatu negara akan melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando

Kita dapat dengan mudah mengenali sistem ini, yaitu dengan memperhatikan karakteristiknya. Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut:

  1. Tingkat harga dan tingkat bunga ditentukan pemerintah
  2. Sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara, sehingga hak milik pribadi hampir tidak ada atau tidak diakui
  3. Kebebasan dalam berekonomi masyarakatnya sangat terbatas
  4. Regulasi atau aturan ekonomi diatur dan ditetapkan pemerintah
  5. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur pemerintah
  6. Inisiatif dan hak milik perorangan terbatas

Kelebihan dari ekonomi komando

Kelebihan dari ekonomi komando berguna untuk memenuhi  kebutuhan masyarakat dan untuk mengembangkan ekonomi penjual maupun pembeli. Berikut adalah macam-macam kelebihannya :

  • Perekonomian negara cenderung lebih stabil

Ini karena pemerintah membatasi aktivasi ekonomi melalui kebijakan yang dikeluarkan dan wajib mematuhinya. Pemerintah adalah sebagai pemegang tertinggi keputusan perekonomian yang dapat menentukan harga satuan suatu barang dan juga tingkat gaji yang diberikan.

  • Mengurangi tingkat pengangguran

Sebabnya, pemerintah membuka lapangan kerja sebesar-besarnya bagi masyarakat yang masih menganggur. Tidak ada kata takut tidak mendapatkan pekerjaan, dan tidak ada kata takut untuk mencobanya.

  • Menyediakan jaminan masyarakat

Pemerintah menyediakan jaminan untuk masyarakat dengan cara meminimalisir harga produk yang akan dijual. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli produk tersebut dengan harga cukup murah.

  • Pertanggungjawaban perekonomian pada pemerintah

Pemerintah akan bertanggung jawab terhadap masalah perekonomian masyarakat dan akan memberikan solusi. Namun, ada baiknya jika berusaha sendiri terlebih dahulu.

Kekurangan sistem ekonomi komando

Selain kelebihan, sistem ekonomi komando juga memiliki kekurangan. Kekurangan sistem ekonomi komando adalah:

  • Hak individu tidak diakui

Kreativitas individual tidaklah diperbolehkan. Pemerintah memonopoli perekonomian sehingga pihak lain tidak beroleh kesempatan untuk ikut terlibat. Warga pun dirugikan karena tidak dapat meningkatkan kapasitas dirinya.

  • Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat

Dalam sistem ekonomi ini, perkembangan ekonomi cenderung lebih lambat meski pemerataan pendapatan bisa dicapai karena perekonomian hanya dipegang oleh segelintir orang.

  • Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya.

Bila kualitas pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian. Tetapi, bila pemerintah tidak memiliki kualitas cukup tinggi, yang terimbas adalah perekonomiannya. Karena itu, pemerintah berupaya mencari pihak yang kompeten dalam urusan ekonomi.

 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M