Mudik Dorong Konsumsi, Ini 5 Sektor yang Menangguk Untung

Gerakkan perekonomian lewat sejumlah sektor.

Mudik Dorong Konsumsi, Ini 5 Sektor yang Menangguk Untung
Sejumlah kendaraan memadati jalan tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran, mengatakan aktivitas tahunan warga Indonesia setiap Idulfitri, yaitu mudik, diharapkan dapat menjadi momentum untuk mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Mudik, yang diperkirakan akan melibatkan 132,8 juta lebih orang, akan menggerakkan ekonomi lewat beberapa sektor strategis,” yakni makanan dan minuman, pariwisata, tekstil, transportasi, dan pertanian, kata Hasran dalam keterangannya, Selasa (18/4).

Sektor transportasi merupakan penerima manfaat utama selama momentum mudik dan arus balik. Budaya pulang kampung menjelang Idulfitri, kata dia, akan meningkatkan permintaan terhadap sektor transportasi seperti kereta api, pelabuhan, jalan tol, maupun bandara.

Kemudian, permintaan terhadap barang-barang konsumsi juga akan naik, baik produk hasil pertanian seperti sembako maupun hasil olahan industri makanan dan minuman.

Budaya lain yang umum ditemui menjelang perayaan Idulfitri adalah kebiasaan masyarakat berbelanja pakaian baru. Kehadiran para pemudik yang membawa kekayaan mereka ke daerah akan meningkatkan pendapatan industri tekstil di daerah.

Setelah Idulfitri, masyarakat akan memanfaatkan sisa waktu cuti untuk berwisata bersama keluarga dan hal ini akan turut meningkatkan pemasukan di sektor pariwisata.

“Tempat-tempat wisata akan ramai oleh pengunjung sehingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memastikan kelancaran lalu lintas, baik di jalan tol maupun jalan raya,” ujarnya.

Kenaikan konsumsi bakal berdampak ke inflasi

Selain sektor transportasi, para pemain di sektor makanan dan minuman, tekstil, pertanian dan pariwisata adalah pelaku UMKM. Hasran mengatakan, arus mudik akan menjadi momentum bagi mereka dalam meningkatkan potensi bisnis masing-masing.

Hanya saja, peningkatan konsumsi pada sektor-sektor tersebut selama arus mudik dan Idulfitri akan berdampak terhadap kenaikan inflasi. “Ini adalah fenomena tahunan sehingga inflasi akan turun kembali pada bulan berikutnya,” ujarnya.

Kelancaran lalu lintas jadi kunci

Pemerintah tetap perlu melakukan langkah-langkah strategis agar konsumsi masyarakat tetap terjaga dan inflasi dapat dikendalikan.

Salah satu langkah yang dapat ditempuh oleh pemerintah pusat maupun daerah adalah dengan memastikan kelancaran lalu lintas agar mobilitas pemudik maupun barang tidak terhambat. Lancarnya mobilitas pemudik akan mengalirkan kekayaan dari pusat ke daerah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.

Pada saat bersamaan, kelancaran arus barang dapat menjamin ketersediaan barang-barang konsumsi seperti pakaian, makanan minuman olahan, maupun sembako di pusat-pusat perbelanjaan.

Namun, Hasran mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam mudik. Walaupun Indonesia telah relatif bebas dari kewajiban memakai masker dan menjaga jarak, terjadinya kenaikan kenaikan kasus positif Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru mesti diantisipasi.

“Mudik merupakan fenomena yang positif untuk ekonomi. Perlunya kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan akan sangat membantu jalannya ekonomi Indonesia,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M