Kemenkop Bidik 1 Juta Wirausaha Baru Hingga 2024

Diharapkan GEI Indonesia dapat meningkat pada 2024.

Kemenkop Bidik 1 Juta Wirausaha Baru Hingga  2024
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (tengah) saat menjelaskan target pemerintah dalam menciptakan 1 juta wirausaha di kantornya, Jakarta, Kamis (12/5). (Fortune Indonesia/Eko Wahyudi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Dalam menjalankan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024, pemerintah menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri, Kamis (12/5) siang. Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Teten menyampaikan bahwa pemerintah berencana meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia. Hingga 2024, ditargetkan ada sebanyak 1 juta wirausaha baru.

"Pertama adalah kita ingin menaikkan jumlah wirausaha, kita ingin nambah sekitar 1 juta wirausaha. Nanti di daerah sekitar 600 ribu, di kementerian 400 ribu," kata Teten usai rapat di kantornya, Jakarta.

Target 1 juta wirausaha, kata Teten, sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022. Beleid ini mengatur mengenai penetapan kebijakan pemerintah yang dijadikan sebagai pedoman bagi Kementerian dan lembaga (K/L) Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan dalam melakukan pengembangan kewirausahaan nasional.

Peningkatan peringkat indeks kewirausahaan global

Ilustri UMKM/ Shuterstock Andri Wahyudi

Dalam 2 tahun mendatang, pemerintah juga menargetkan peningkatan global entrepreneurship index (GEI). Saat ini peringkat Indonesia berada di posisi 75 dari 137 negara.  Diharapkan pada tahun 2024 posisi Indonesia menjadi lebih baik di peringkat 60.

"Kalau kita perbaiki, itu bisa tumbuh dan Indonesia bisa mengambil keuntungan, banyak investasi masuk, itu kita butuhkan untuk menciptakan lapangan kerja. Tentu akan menaikkan share terhadap PDB (produk domestik bruto), pajak ekspor," tuturnya.

Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju di 2045 mendatang. Sebab, prasyarat untuk menjadi negara maju salah satunya adalah menambah pelaku usaha. Adapun rasio kewirausahaan Indonesia saat ini 3,47 persen.

"Minimum 4 persen, sekarang negara maju sekarang kan antara 12-14 persen. Yang kita siapkan tentu memperkuat ekosistem  bagi pengembangan kewirausahaan," tutur dia.

Strategi BUMN dukung UMKM

Membuat kue kering menjadi salah satu Peluang Usaha di Bulan Ramadan. Shutterstock/Odua images

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung realisasi penciptaan 1 juta wirausaha.

"Pada dasarnya kami sangat mendukung program ini, di BUMN sudah menyiapkan diri untuk mendukung menciptakan dan menambah wirausaha mapan, kita sudah berjalan," kata dia.

Dalam mendukung pengembangan UMKM, Kementerian BUMN punya lima strategi. Pertama, memberikan pelatihan kepada UMKM agar naik kelas. Pihaknya telah menyediakan Rumah BUMN di 34 Provinsi di Indonesia.

Kedua, Kementerian BUMN juga memberikan pembiyaan melalui bank BUMN dan lembaga keuangan lainnya, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ketiga, Kementerian BUMN menyatakan siap menyerap produksi UMKM. “Kita siap sediakan akses pasar lebih luas baik PaDi UMKM dan Sarinah,” ujar Loto.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M