Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 Disepakati 5,2%

Asumsi untuk inflasi tahun 2022 disepakati 3 persen.

Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 Disepakati 5,2%
Shutterstock/Miha Creative
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah menyepakati indikator asumsi ekonomi makro untuk RAPBN Tahun Anggaran (TA) 2022. Untuk pertumbuhan ekonomi disepakati 5,2 persen. “Saya yakin dengan upaya keras pemerintah, maka pertumbuhan tersebut akan dicapai," ujar Ketua Banggar DPR RI M. Said Abdullah seperti dikutip laman dpr.go.id, Rabu (15/9).

Sebelumnya dalam kesepakatan pemerintah dengan Komisi XI DPR RI, proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran 5,2-5,5 persen.

Banggar DPR RI mendorong pemerintah agar dapat meningkatkan efisiensi utang agar dapat mengurangi beban APBN di masa mendatang. Said juga mengomentari proyek pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), saat pemerintah diharapkan segera merancang Undang-Undang tentang IKN tersebut untuk dapat dibahas di DPR.

1. Asumsi inflasi disepakati 3 persen

Sementara itu, asumsi untuk inflasi tetap disepakati pada level 3 persen, begitu pula dengan nilai tukar dan suku bunga SUN yang tetap Rp14,350 dan 6,8 persen.

Postur sementara untuk penerimaan negara sebesar Rp1.846,1 triliun dari sebelumnya Rp1.840,7 triliun. Kemudian belanja negara dari Rp2.708,7 triliun menjadi Rp2.714,2 triliun. Ini terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.943,7 triliun (belanja K/L Rp945 triliun dan non K/L Rp998,8 triliun). Untuk defisit anggaran tetap ditargetkan sebesar Rp868 triliun. Angka itu setara dengan 4,85 persen terhadap PDB.

Lalu belanja TKDD Rp770,4 triliun, terdiri dari transfer daerah Rp702,4 triliun dan dana desa Rp68 triliun. Selanjutnya, keseimbangan primer Rp462,2 triliun dan defisit menjadi Rp868 triliun atau 4,85 persen terhadap PDB.

2. Target lifting migas 2022

Selain itu, asumsi lifting minyak dan gas bumi untuk tahun 2022 telah disepakati. Target penerimaan minyak dan gas (migas) tahun depan tidak mengalami perubahan dibandingkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 yang telah disusun sebelumnya, yakni sebesar 703.000 barel per hari (bph), dan gas bumi 1.036.000 barel setara minyak per hari (boepd). Sedangkan rata-rata harga minyak mentah ditetapkan US$63 per barel.

3. Ketidakpastian masih menyelimuti Indonesia

Dalam kesempatan lainnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan asumsi makro pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen sudah memberikan pesan bahwa ketidakpastian masih menyelimuti Indonesia. Meski begitu, pemerintah diketahui berhasil menghadapi ketidakpastian itu dengan realisasi kontraksi pertumbuhan ekonomi yang tak terlalu dalam.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia