Presiden Rusia Vladimir Putin Dihargai US$1 Juta, Hidup atau Mati

Tawaran tersebut dipajang pengusaha Rusia di media sosial.

Presiden Rusia Vladimir Putin Dihargai US$1 Juta, Hidup atau Mati
Presiden Rusia Vladimir Putin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Seorang pengusaha Rusia menawarkan imbalan dalam jumlah fantastis kepada setiap petugas yang berhasil menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin hidup atau mati. Alex Konanykhin berjanji akan memberi imbalan US$1 juta karena dianggap telah melakukan kejahatan perang dalam agresi militer Rusia ke Ukraina.

"Saya berjanji untuk membayar US$1.000.000 kepada petugas yang sesuai dengan tugas konstitusional mereka menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional,” ujar Konanykhin di akun Facebooknya, seperti dilansir dari Fortune.com, Jumat (4/3).

Alex Konanykhin adalah mantan bankir dan saat ini merupakan CEO TransparentBusiness, sebuah perusahaan perangkat lunak yang berbasis di San Francisco, California. Ia mengunggah pengumuman itu di media sosial seminggu setelah Rusia menggempur Ukraina.

Konanykhin menjadi kaya-raya dan terkenal setelah Uni Soviet runtuh. Dia mengatakan Putin berkuasa usai operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia. Putin juga disebutnya melanggar konstitusi dengan menghilangkan kebebasan Pemilu dan membunuh lawan-lawannya.

Versi sebelumnya, Konanykhin telah memposting di LinkedIn foto Putin dengan kata-kata "Dicari: Mati atau hidup. Vladimir Putin untuk pembunuhan massal," menurut The Jerusalem Post. Postingan tersebut tampaknya telah dihapus.

Konanykhin tidak secara langsung menanggapi pertanyaan Fortune.com tentang hadiah untuk Putin. Dia mengatakan bahwa propaganda berdampak negatif terhadap kehidupan warga Rusia. Sehingga, ia meminta Putin untuk ditangkap karena merenggut nyawa banyak orang.

“Saya kecewa dan marah dengan serangan gencar dan kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina. Putin tidak bisa mengakui kekalahan atau dia berisiko kehilangan kekuasaannya, yang hampir pasti akan mengarah pada penangkapannya. Dia tidak memiliki legitimasi sebagai pemimpin terpilih, karena dia telah menghapus pemilihan umum yang bebas dan adil, media berita dan oposisi sejak lama. Jadi, kekuatannya hanya bertumpu pada ketakutan yang dia tanamkan pada bawahannya,” kata Konanykhin kepada Fortune.com.

Siapa Alex Konanykhin

Marca menulis bahwa Konanykhin belajar di Institut Fisika dan Teknologi Moskow sebelum keluar dan membuka koperasi mahasiswa konstruksi. Dia kemudian masuk ke bisnis lain, seperti perbankan, saham dan properti.

Pada 1992, perusahaannya bernilai sekitar US$300 juta. Dia bahkan menjadi bagian dari delegasi pertama Presiden Rusia Boris Yeltsin ke Washington tahun itu.

Pada 1996, Konanykhin dan istrinya ditahan di Amerika Serikat oleh agen imigrasi federal dengan tuduhan melanggar persyaratan visa AS mereka. Kasus ini dipicu setelah pihak berwenang Rusia mengklaim bahwa dia telah menggelapkan US$8 juta dari Bank Pertukaran Rusia di Moskow.

Kasus itu berlarut-larut selama berminggu-minggu. Selama persidangan, Konanykhin bersaksi beberapa asisten perusahaannya di Bank Pertukaran Rusia menekannya untuk uang dan mengancamnya, yang membuatnya pindah ke Hongaria.

Di Hongaria, mereka mengancamnya lagi dengan kekerasan, membawanya melarikan diri ke Republik Ceko dan kemudian ke New York.

Pihak berwenang Rusia mengeklaim bahwa versinya tentang peristiwa itu salah dan bahwa dia hanya berusaha memfitnah mantan karyawannya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal