Penjelasan Bulog Terkait Beras Bansos yang Ditimbun di Depok

Warga diklaim telah mendapat jatah beras.

Penjelasan Bulog Terkait Beras Bansos yang Ditimbun di Depok
Kondisi barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perum Bulog menjelaskan terkait temuan dugaan lokasi penimbunan beras bantuan sosial di Depok, Jawa barat. Perum Bulog memastikan bahwa warga penerima beras bantuan sosial presiden menerima beras dalam kondisi baik.

Beras tersebut merupakan program bansos Presiden periode Mei-Juni 2020 yang ditujukan kepada sekitar 3 juta warga yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Dalam program tersebut tidak ada warga yang dirugikan, mengingat hasil evaluasi dan monitor yang dilakukan BULOG, termasuk peran pengantarnya pada saat itu berjalan baik sebagaimana mestinya,” kata Sekretaris Perusahaan Perum BULOG, Awaludin Iqbal, dalam keterangannya Selasa (3/8).

Untuk mempercepat penerimaan beras bantuan presiden tersebut, Bulog bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai pengantar kepada warga penerima manfaat.

Ia juga menegaskan bahwa dalam setiap pengeluaran beras dari gudang, ada prosedur standar yang harus dilakukan dan tercatat guna memastikan proses quality control betul-betul berjalan dengan baik.

Deskripsi pelaksanaan tugas antara Perum BULOG sebagai penyedia beras dan pihak ketiga sebagai pengantar juga sudah jelas tanggung jawabnya.

“Semuanya tercatat jelas. Setiap pengeluaran beras dari gudang ada dokumen serah terima barang yang menyebutkan beras diterima dalam kondisi baik, dan selanjutnya penyaluran beras tersebut menjadi tanggung jawab pihak transporter,” kata Iqbal.

BULOG berkeinginan mempercepat penyaluran beras bantuan presiden. Mengingat kondisi di awal pandemi yang menimbulkan dampak cukup signifikan bagi masyarakat yang terkena dampak Covid-19, kerja sama dengan pihak ketiga akhirnya dilakukan—dalam hal ini dengan pihak PT.SSI.

Pihak ketiga sudah mengganti beras

Iqbal menjelaskan kronologi mengenai adanya pemberitaan beras yang rusak. Pada periode Mei-Juni 2020, ia menyebut pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden, namun dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami kerusakan.

Pada saat itu juga, pihak ketiga segera menghubungi BULOG untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima.

“Beras yang rusak tersebut menjadi tanggung jawab pihak ketiga, dan bukan lagi menjadi tanggung jawab BULOG,” ujarnya.

Kronologi beras bansos di Depok

Warga melihat penemuan barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Beras berkarung-karung ditemukan di tanah lapang wilayah Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. Penemuan beras bantuan sosial (bansos) ini bermula dari sang pemilik tanah.

Karung-karung beras itu bertuliskan 'Beras Kita' yang merupakan produk rilisan Perum Bulog. Sebagian karung tampak terbuka dan memperlihatkan kondisi beras yang telah membusuk.

Berdasarkan keterangan JNE, paket yang dikubur itu merupakan bansos presiden yang telah rusak dan basah akibat terkena hujan saat pengiriman.

JNE menjalin kerja sama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan sosial. Total dari hasil kesepakatan, JNE menyalurkan ratusan ribu ton paket bansos.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi