Kemenkeu Alokasikan Rp57,75 Triliun untuk Vaksinasi Covid-19

Hari ini, Indonesia kembali kedatangan 5 juta dosis Sinovac

Kemenkeu Alokasikan Rp57,75 Triliun untuk Vaksinasi Covid-19
ANTARA FOTO/Fauzan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran sebesar Rp57,75 triliun untuk program vaksinasi nasional. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk mendatangkan vaksin dan juga percepatan program vaksniasi agar herd immunity bisa lebih cepat terbangun

“Kita harus bekerja bersama dan berkolaborasi untuk melaksanakan percepatan dan perluasan program vaksinasi tersebut, di atas itu semua yang paling penting dan utama adalah dukungan partisipasi masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi dalam Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap ke-42 secara virtual, Senin (23/8).

Hari ini, Indonesia kembali kedatangan 5 juta dosis vaksin siap pakai dari Sinovac. Dengan jumlah tersebut, kata Heru, Indonesia telah menerima lebih dari 200 juta vaksin, baik dalam bentuk jadi atau bahan baku.

1. Menyediakan stok vaksin bukan tugas mudah

Di tengah kelangkaan vaksin di dunia, kata dia, saat ini memastikan ketersediaan stok vaksin bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, Indonesia dinilai patut bersyukur dapat mengamankan stok vaksin. Menurutnya, stok vaksin yang tersedia patut dibarengi dengan percepatan program vaksinasi agar kekebalan kelompok bisa lebih cepat terbangun.

“Presiden telah menargetkan 2 juta dosis per hari dan dengan dukungan seluruh pihak terkait, insya Allah bisa tercapai pada akhir bulan ini,” ujar Heru.

Lebih lanjut, Heru mengatakan Indonesia harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk melaksanakan percepatan dan perluasan program vaksinasi tersebut.

2. 57 juta penduduk Indonesia telah divaksin

Sebagai informasi, hingga saat ini sudah 57,7 juta orang Indonesia telah divaksinasi dengan 31 juta di antaranya telah divaksinasi dosis kedua. Dari target 2018 juta orang untuk membentuk kekebalan kelompok Indonesia disebut masih mempunyai pekerjaan rumah, yakni memvaksin 150 juta orang sisanya.

Selain vaksinasi, kata Heru, yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin protokol kesehatan dengan cara memakai masker dan mematuhi pembatasan mobilitas yang ditetapkan oleh pemerintah.

Menurutnya, saat ini tingkat penularan juga sudah mengalami penurunan. Begitu juga tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit.

3. Ada vaksin, masyarakat tak boleh lengah

Namun, meski begitu, kata Heru, pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah, sehingga Indonesia bisa menjaga momentum penurunan kasus sekaligus mempertahankan serta meningkatkan disiplin protokol kesehatan.

“Saya meyakini bahwa semua ini bisa kita lakukan kemudian saya uga meyakani jika segenap abgksa indones abersatu berusaha adna berjuang bersama-sama bergotong royong menangani pandemi ini insya allah ada jalan menjadi lebih baik,” ujar Heru.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Peringatan Bank Dunia: Harga Minyak Global Bakal Naik ke US$100
Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya