Temuan InJourney, Warga Indonesia Ternyata Kurang Piknik

Masyarakat Malaysia jauh lebih suka pelesiran.

Temuan InJourney, Warga Indonesia Ternyata Kurang Piknik
Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba. (Commons.wikimedia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur SDM dan Digital PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), Rosadi Harman, mengatakan masyarakat Indonesia masuk ke dalam kategori orang-orang kurang piknik karena rata-rata hanya berlibur 2,6 kali dalam setahun.

"Ini berbanding jauh dengan masyarakat dunia lainnya," ujarnya di Kementerian BUMN, Senin (12/12).

Data tersebut berasal dari World Tourism Organization (UN-WTO) dan Statista yang dirilis pada 2019.

Rosadi menjelaskan jumlah perjalanan wisatawan domestik pada 2019 kalah jauh dibandingkan negara lain seperti Malaysia 10,3 kali, Thailand 3,6 kali, Jepang 4,7 kali, dan Cina, 5,7 kali.

Bahkan, Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga, yaitu Malaysia, yang warganya piknik 10,3 kali dalam setahun. 

Dorong potensi yang ada

Ia mengatakan hasil simulasi yang dilakukan itu menunjukkan terdapat potensi peningkatan hingga lima kali lipat pada 2023

Jika masyarakat berwisata di negeri sendiri, menurut InJourney, dampaknya akan sangat luas pada pertumbuhan ekonomi di daerah wisata. Kondisi tersebut ujungnya akan berpengaruh pada terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Akan mendorong dampak ekonomi langsung di kisaran Rp3281,7 triliun, atau setara 18,4 persen dari PDB nominal, yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2019," ujarnya.

Dorong wisata di dalam negeri

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengeluarkan program 100 Paket Wisata Nusantara. Menteri Parekraf, Sandiaga Uno, menjelaskan pemerintah di 34 provinsi memberikan tiga rekomendasi paket wisata terbaiknya. 

“Saya ingin gunakan kesempatan ini agar menambah pergerakan wisatawan Nusantara dengan target 1,2 hingga 1,4 miliar pergerakan perjalanan wisata Nusantara,” ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (5/12). 

Sandiaga berujar pihaknya telah melakukan simulasi pergerakan wisatawan Nusantara, dan hasilnya hampir 80 persen wisatawan berpusat di Jawa, terutama Jawa bagian tengah. 

Di sisi lain, Sandiaga mengatakan program ini akan menggerakkan perekonomian lokal. Dia pun meyakini paket wisata tersebut akan mendukung pemulihan ekonomi, terutama di sektor pariwisata. Dia berharap paket wisata ini membuat para wisatawan domestik memilih melancong di dalam negeri ketimbang luar negeri.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru
Omnicom Media Group Angkat Rohan Mahajan Jadi COO–Layanan Media