Tiga BUMN Dibubarkan, Empat Lainnya Menunggu Nasib Serupa

Erick Thohir ingin mengurangi jumlah BUMN di Indonesia.

Tiga BUMN Dibubarkan, Empat Lainnya Menunggu Nasib Serupa
Menteri BUMN Erick Thohir berdialog dengan warga di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (12/3/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan 7 perusahaan negara yang sudah lama tak beroperasi bubar tahun ini. Tiga di antaranya telah dibubarkan, dan 4 lainnya sedang dalam proses.

“Kita tak boleh menjadi pemimpin yang zalim yang dipastikan daripada keberpihakan untuk menyelesaikan secara baik. Toh jelas perusahaan ini sudah tidak beroperasi,” kata Erick saat konferensi pers secara daring, Kamis (17/3).

Sejauh ini, penutupan sudah menerpa PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero). Empat perusahaan lain yang mengantre adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero).

Menurutnya, Kraft Aceh telah berhenti beroperasi sejak 2008, Iglas sejak 2015, dan Industri Sandang Nusantara sejak 2018. Pembubaran dilakukan dengan baik, termasuk soal pekerjanya. Menurutnya, masalah kepegawaian 429 pegawai Iglas telah diselesaikan, begitu pun pada BUMN lainnya.

"Kedua perusahaan lain akan diselesaikan baik-baik. Kami BUMN dengan konsolidasi baik terus membuka kesempatan kerja, sudah merekrut 7.351 di seluruh BUMN," ujarnya.

Usaha dalam merampingkan BUMN

Pembubaran seperti disebut barusan merupakan bagian dari target Erick merampingkan jumlah BUMN menjadi 30 dari 108.

"Di masa kepemimpinan saya, dari 41 ke 37. Nanti siapa pun menterinya bisa melanjutkan sampai ke angka yang kita cita-citakan, yaitu 30," ujarnya.

Jumlah perusahaan BUMN yang terlalu banyak, menurutnya, mengakibatkan gerak yang tidak efektif. Sebab, laba dari perusahaan induknya akan terisap terus. 

"Padahal kami ingin mendorong pendapatan sebanyak-banyaknya untuk diberikan kepada negara. Supaya negara punya program dalam mendukung masyarakat pada situasi pangan, energi, atau ketidakpastian rantai pasok yang dialami seluruh dunia. kita harus melakukan itu," katanya.

Efektif bubar pada Juni 2022

Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA, Yadi Jaya Ruchandi, menyatakan pembubaran Industri Sandang Nusantara berlaku pada 2 Februari 2022, Iglas pada 10 Februari, dan Kraft Aceh pada 11 Maret 2022. Menurutnya, keputusan pembubaran disepakati lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Pascapembubaran kami akan membentuk tim likuidasi untuk mempersiapkan pembubaran ketiga BUMN," kata dia.

Terkait pembubaran empat BUMN lainnya, proses pengecekan atau homoglasi dan administrasinya tengah berlangsung. 

PPA masih menunggu Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur soal pembubaran sehingga pembubaran akan efektif dapat diselesaikan pada Juni tahun ini.
 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya