Utang Pemerintah ke Bulog Rp16 Triliun, Buwas: Tahun Ini Akan Dibayar

Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras.

Utang Pemerintah ke Bulog Rp16 Triliun, Buwas: Tahun Ini Akan Dibayar
Dirut Perum BULOG Budi Waseso memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/01). (Dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan pemerintah memiliki utang hingga Rp16 triliun terkait penugasan dalam penyediaan cadangan beras pemerintah (CBP).

Jika tak kunjung dilunasi, Buwas, sapaan akrab dari Bos Bulog ini, menyebut bakal ada dampak terhadap penugasan penyediaan CBP berikutnya.

“Kalau tidak itu akan menyangkut kepada keuangan kita. Kemarin kita juga akan berpengaruh untuk pembelian kepada yang berikutnya, karena utang kita terlalu besar,” kata Buwas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR-RI yang disiarkan secara virtual, Rabu (8/11).

Untuk pelunasan utang tersebut, Buwas mengatakan telah ada pembicaraan di Istana Presiden beberapa hari lalu, yang melibatkan Presiden Joko Widodo, menteri-menteri berkaitan dengan pangan, dan juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Hasilnya, Sri Mulyani menyepakati pelunasan utang tersebut, tapi dengan catatan: harus dilakukan audit terlebih dulu oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Kalau audit udah selesai, tahun ini akan dibayar utang yang Rp16 triliun,” ujarnya.

Pada 2023, Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor 2 juta ton beras. Selanjutnya, pada 2024, perusahaan juga mendapatkan tugas tambahan untuk mengimpor 1,5 juta ton beras.

Untuk menambah pengadaan beras, Bulog membutuhkan tambahan anggaran Rp19,1 triliun. Dana tersebut terbagi menjadi tiga, yakni Rp7,9 triliun untuk pengadaan tahap pertama, Rp8,4 triliun tahap kedua, dan Rp2,8 triliun dana lainnya terkait distribusi.

Sri Mulyani masih tunggu audit BPKP

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan akan membayar utang itu kepada Bulog. 

“BPKP diminta untuk mengaudit secara lebih cepat sehingga tagihannya bisa disampaikan kepada kita (untuk dibayar),” kata dia dalam konferensi pers, Senin (6/11).

Meski pemerintah punya utang Rp16 triliun, Sri Mulyani menyebut operasional Bulog takkan terganggu. Dia mengatakan anggaran Bulog untuk impor beras hingga operasi pasar selama ini diambil dari perbankan dan dibayarkan Kemenkeu.

"Bulog-Bapanas bisa dapat anggarannya dari impor beras dan operasi pasar menggunakan dana perbankan yang kemudian akan kami bayarkan," ujarnya.

Presiden Joko Widodo juga mengambil langkah memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk impor beras untuk menekan harga komoditas pangan penyumbang inflasi tersebut.



 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal