36 Pekerja Alami Kecelakaan di 2023, SKK Migas Audit Seluruh KKKS

KKKS diwajibkan alokasikan anggaran pelatihan untuk pekerja.

36 Pekerja Alami Kecelakaan di 2023, SKK Migas Audit Seluruh KKKS
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahyu Wibowo (kiri) dalam diskusi bersama media. (Doc: Fortune Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat 36 pekerja industri hulu migas mengalami kecelakaan kerja sepanjang 2023. 

36 kecelakaan kerja tersebut terdiri dari 6 kecelakaan yang menyebabkan kematian (fatality), 6 insiden yang menyebabkan lost workday case (LWDC), 1 kecelakaan yang menyebabkan restricted work case (RWC), 5 kasus yang menyebabkan medical treatment case (MTC), 14 kasus first aid case (FAC), dan 4 kasus illness fatality.

Tingginya angka kecelakaan tersebut mendorong SKK Migas melakukan safety audit kepada seluruh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Langkah tersebut juga merupakan bentuk perhatian dan pengawasan SKK Migas atas penerapan health safety & environment (HSE) di industri migas nasional.

"Saya akan lakukan safety audit ke seluruh KKKS, karena kita selama ini percaya perusahaan minyak sudah melakukan asesmen, tapi sekarang saya lakukan safety audit dari independent consultant," ujar Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahyu Wibowo dalam diskusi bersama media di kantornya, Rabu (5/4).

Selain melakukan audit, SKK juga akan memastikan tiap KKKS mengalokasi dana untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pekerjanya demi meminimalisir berbagai kecelakaan kerja di hulu migas. "Jadi kita pastikan kalau ada budget mentraining mereka kita spending. Ada ratusan dollar di situ untuk HSE," imbuhnya.

Menurut Wahyu, 2023 merupakan tahun menggenjot produksi bagi industri hulu migas. Hal tersebut didukung oleh investasi yang masif mencapai US$ 5,5 miliar dan program yang agresif, salah satunya pengeboran sumur pengembangan yang ditargetkan sebanyak 991 sumur atau lebih tinggi 30,4 persen dibandingkan realisasi pengeboran sumur tahun lalu.

Karena itu, SKK Migas memberikan perhatian khusus dan melakukan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan kegiatan pengeboran. "Kami menekankan agar semua orang harus mempunyai self awareness yang tinggi terhadap safety dan menjadikan safety tidak hanya sebagai priority tetapi sebagai value”, terangnya.

Penerapan HSE topang  produktivitas perusahaan 

Wahyu menekankan bahwa penerapan prinsip HSE tak hanya penting untuk memastikan keselamatan kerja bagi pekerja, melainkan sangat berkaitan dengan produktifitas dan efisiensi.

Ia mencontohkan, insiden jatuhnya rig yang menyebabkan meninggalnya pekerja Pertamina Hulu Rokan pada Februari lalu. Kecelakaan tersebut membuat Pertamina melakukan safety stand down dan inspeksi kepada seluruh peralatannya. Imbasnya, rig yang tadinya sudah bekerja terpaksa berhenti dan menyebabkan pengeboran sumur menjadi terhambat. 

"Sampai sekarang mungkin masih ada rig yang belum bekerja. Tapi kalau rig enggak bekerja, efisien enggak? Enggak. Makanya safety dan efisien itu satu. Karena kalau banyak rig yang berhenti dan enggak bisa bekerja itu kan mengganggu," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI