APBN Masih Surplus Rp8,1 Triliun Hingga Maret 2024

Penerimaan negara terkoreksi 4,1 persen yoy.

APBN Masih Surplus Rp8,1 Triliun Hingga Maret 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024). (Doc: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Fortune Recap

  • APBN surplus Rp8,1 triliun hingga Maret 2024
  • Pendapatan negara Rp620,01 triliun atau 22,1% dari target
  • Belanja negara Rp611,9 triliun atau 18,4% dari pagu anggaran
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Maret 2024 mengalami surplus Rp8,1 triliun. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kondisi berkelebihan itu setara dengan 0,04 persen produk domestik bruto (PDB).

Nilai surplus diperoleh dari pendapatan negara yang lebih tinggi dari belanja negara.

Hingga akhir Maret 2024, pendapatan negara mencapai Rp620,01 triliun atau setara 22,1 persen dari target perolehan Rp2.802,3 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu (year-on-year/yoy), Penerimaan Negara turun 4,1 persen.

Realisasi belanja negara mencapai Rp611,9 triliun atau setara 18,4 persen pagu anggaran yang sebesar Rp3.325,1 triliun. 

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, belanja negara tumbuh 18 persen.

Pendapatan negara itu terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp426,9 triliun atau 20 persen dan terkoreksi sebesar 8,2 persen yoy. Sementara penerimaan PNBP mencapai Rp156,7 triliun, dan tumbuh 10 persen persen yoy.

Sebaliknya, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp427,6 triliun atau 17,3 persen dari target APBN dan tumbuh 23,1 persen yoy. Sedangkan transfer ke daerah mencapai Rp184,3 triliun atau 21,5 persen dari target APBN dan tumbuh 7,6 persen yoy.

Keseimbangan primer menunjukkan kinerja positif dengan Rp122,1 triliun.

Keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Dengan demikian, Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTA, Jumat (26/4), menyatakan kinerja APBN 2024 hingga triwulan I terbilang cukup baik, didorong oleh belanja dan pendapatan negara yang terkendali.

Kendati begitu, Kementerian Keuangan tetap mewaspadai perlambatan dan normalisasi ke depannya.

"Meski terlihat cukup positif, kita tetap waspada. Karena masuk triwulan II-2024 ada banyak perubahan geopolitik dan ekonomi global yang akan berimbas pada perekonomian seluruh dunia," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI