Bank Indonesia Lepas Surat Utang Pemerintah Rp390 Miliar

Penjualan obligasi pemerintah untuk kurangi likuiditas.

Bank Indonesia Lepas Surat Utang Pemerintah Rp390 Miliar
Ilustrasi Bank Indonesia/ Shutterstock Harismoyo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) menjual kepemilikan obligasi pemerintah di pasar sekunder untuk meningkatkan upayanya mengurangi kelebihan likuiditas di sistem keuangan.

Mengutip Bloomberg, Direktur Eksekutif Manajemen Moneter BI Edi Susianto mengatakan langkah itu dilakukan dengan melepas surat utang senilai Rp390 miliar (US$36,4 juta) dalam transaksi langsung pada Senin (18/7). Ke depan, bank sentral berencana menjual lebih banyak surat berharga negara (SBN) untuk mendukung normalisasi likuiditas rupiah.

"Tujuannya untuk menyerap ekses likuiditas di pasar keuangan sehingga dapat memperbaiki kondisi supply-demand baik di pasar uang maupun di pasar SBN,” kata Edi Susianto.

Sebagai informasi, hingga saat ini BI menjadi salah satu bank sentral yang mengerem kenaikan suku bunga untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi kenaikan inflasi dan melemahnya mata uang.

Penjualan obligasi dapat membantu mengulur waktu bagi bank sentral yang akan mengumumkan kebijakan mengenai suku bunga utamanya pada Kamis pekan depan. Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg, delapan belas dari 25 ekonom masih melihat tingkat suku bunga bertahan pada rekor terendah 3,5 persen, sementara sisanya mengharapkan kenaikan 25 basis poin.

Normalisasi moneter

Pada 14 Juli, BI memiliki total obligasi pemerintah senilai Rp824,54 triliun (U$55,04 miliar), tidak termasuk yang digunakan dalam operasi moneter dengan bank. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan akhir 2021 yang sebesar Rp801,46 triliun.

Penjualan obligasi ini juga menandai pertama kalinya BI menjual kepemilikan tersebut sejak mengambil kebijakan moneter ultra-mudah selama pandemi, yang menghasilkan 150 basis poin penurunan suku bunga dan lebih dari 985 triliun rupiah pembelian surat utang pada akhir 2021.

Melalui telegram dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg 6 Juli lalu, oleh Gubernur Perry Warjiyo mengatakan bahwa otoritas moneter berada di jalur normalisasi moneter dengan meningkatkan rasio persyaratan cadangan, menstabilkan nilai tukar untuk meredam inflasi impor, dan normalisasi likuiditas di pasar uang.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity