BPS Catat Inflasi Maret 2023 4,97% YoY, Disumbang BBM hingga Rokok

Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Tual.

BPS Catat Inflasi Maret 2023 4,97% YoY, Disumbang BBM hingga Rokok
Penjual melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi Indonesia pada Maret 2023 mencapai 4,97 persen dalam setaun (YoY). Sementara itu, inflasi tahunan secara kalender mencapai 0,69 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan inflasi tahunan pada Maret 2023 turun dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (YoY).

"Terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,95 pada Maret 2022 menjadi 114,36 pada Maret 2023," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (3/4).

Inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi, yakni 13,72 persen, dan memberikan andil 1,64 persen pada inflasi keseluruhan. Dilihat komoditasnya, penyumbang inflasi terbesar tahunan pada Maret adalah bensin dengan andil 1,09 persen, beras 0,35 persen, dan rokok kretek filter 0,21 persen.

Dari 90 kota yang disurvei, seluruhnya mengalami inflasi. Namun, ada 60 kota yang mengalami inflasi tahunan lebih tinggi dari inflasi nasional dan 26 kota yang mengalami inflasi lebih rendah dari inflasi nasional.

"Jika dilihat per pulau, inflasi tertinggi di Sumatera terjadi di Tanjung Pandan 6,71 persen, kemudian di Jawa terjadi di Jember 6,48 persen, di Pulau Kalimantan di Kota Baru 7,40 persen, Sulawesi terjadi di Kotamobagu 6,95 persen, kemudian di Maluku-Papua tertinggi di Kota Tual 7,49 persen, kemudian di Bali-Nusa Tenggara, terjadi di Kupang yaitu 6,84 persen," katanya.

Inflasi Bulan

Sementara itu, secara bulanan (mtm) inflasi mencapai 0,18 persen atau lebih tinggi dibandingkan Februari yang sebesar 0,16 persen.

Pudji mengungkapkan penyumbang inflasi bulanan terbesar secara bulanan pada Maret adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Sementara, deflasi terbesar ada pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga.

Secara terperinci, komoditas penyumbang inflasi bulanan terbesar di antaranya adalah angkutan udara, bensin, beras cabai rawit dan rokok kretek filter. Sedangkan pendorong deflasi bulanannya adalah tarif air minum PAM. 

Dari 90 kota yang dipantau BPS secara bulanan, 65 kota mengalami inflasi: 48 kota di antaranya membukukan inflaso di atas rata-rata nasional, dan 17 kota lainnya berada di bawah inflasi nasional.

"Pada saat yang sama, sebanyak 25 kota mengalami deflasi," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya
Ketahui Apa Bedanya Imigrasi dan Bea Cukai, Jangan Keliru!