Daftar Bank Besar yang Bangkrut di AS

SVB jadi bank bangkrut terbesar kedua di AS.

Daftar Bank Besar yang Bangkrut di AS
Ilustrasi Silicon Valley Bank/Jim Wilson/The New York Times
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) tercatat sebagai kebangkrutan bank terbesar kedua dalam sejarah Amerika Serikat. Dengan aset senilai US$209 miliar, kejatuhan SVB memicu kekhawatiran pasar atas dampak sistemik yang bakal memicu krisis finansial global seperti 2008.

Kegagalan SVB, yang memiliki klien perusahaan rintisan hingga modal ventura (venture capital/VC), bahkan melampaui Continental Illinois National Bank and Trust pada 1984 (UA$117,2 miliar) dan First RepublicBank pada 1988 (US$83,6 miliar).

Jauh sebelumnya, Amerika Serikat mencatat bahwa kegagalan bank-bank beraset jumbo telah memicu krisis sistemik yang dapat berdampak pada pasar keuangan global. Kebangkrutan Washington Mutual (WaMu) pemberi pinjaman hipotek utama AS, misalnya, menandai krisis finansial yang melanda dunia pada 2008. 

Selain WaMU, kejatuhan Continental Illinois pada 1984 juga tercatat sebagai kegagalan bank terbesar dalam sejarah AS. Kondisi tersebut membuat badan-badan federal memberikan dukungan yang tidak biasa kepada para kreditur, situasi yang memunculkan istilah "too big too fail".

Namun, sebagian besar pakar masih berpendapat masalah SVB belum memendarkan sinyal bahaya seperti yang terjadi pada krisis keuangan global pada 2008. Namun, ada pula ekonom yang menilai kejatuhan SVB perlu diwaspadai karena dapat berdampak sistemik. Salah satunya, ekonom David Rosenberg, yang mengingatkan bahwa pada krisis 2008, banyak analis dan ekonom tak percaya bahwa krisis finansial global akan terjadi.

Ketika itu, lembaga finansial penyedia subprime mortgage terbesar di AS, New Century Financial, mengalami kebangkrutan dan menimbulkan efek spiral terhadap perbankan seperti WaMu—yang akhirnya ambruk.

“Berbicara tentang bagaimana SVB mengingatkan saya pada semua pihak yang 'mengangkat bahu pada 2007 ketika New Century Financial ditutup,” tulisnya dalam tweet hari Jumat, merujuk pada masa sebelum krisis keuangan global. 

Sebagai informasi, kebangkrutan sebuah bank besar dapat berimbas pada krisis kepercayaan nasabah. Hal tersebut berpotensi mengganggu perekonomian karenarusaknya kepercayaan investor untuk menanamkan dananya di sektor bisnis. 

Itu lah sebabnya, pada 2008, krisis keuangan AS dengan segera berimbas ke Amsterdam (Belanda) dan Brussels (Belgia)—yang nantinya juga sampai ke berbagai penjuru dunia. Fortis NV, jasa keuangan Belanda-Belgia, bahkan berulangkali menepis rumor dampak krisis tersebut ke lembaga mereka untuk meyakinkan nasabah.

Bahlan Bank Sentral Belanda turun tangan dengan memerintahkan bank pesaing Fortis untuk mendukung pendanaan bank tersebut. Fortis, yang juga terjebak pinjaman pada perumahan AS, mengalami penurunan harga saham 21 persen, terendah dalam 14 tahun terakhir.

Perusahaan asuransi terbesar kedua di China, Ping An Insurance, pemilik 5 persen saham Fortis, juga mengalami penurunan harga saham 8,7 persen karena dililit rumor. Di Hongkong, ratusan nasabah mengantre menarik dana dari Bank of East Asia Ltd yang juga diterpa rumor terkait kemacetan kredit di sektor perumahan AS.

Berikut bank-bank besar yang mengalami kebangkrutan di AS.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar