Ekonomi Tertekan, Bank Sentral Tiongkok Pangkas Suku Bunga Acuan

Data-data ekonomi RRT pada Juli 2022 di bawah ekspektasi.

Ekonomi Tertekan, Bank Sentral Tiongkok Pangkas Suku Bunga Acuan
Bendera Cina. (Pixabay/SW1994)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank sentral Tiongkok, People's Bank of China, mengambil keputusan tak terduga dengan memangkas suku bunga acuannya menjadi 2 persen dari 2,1 persen. Sementara itu, suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 2,75 persen.

Mengutip Bloomberg, penurunan suku bunga itu terjadi tepat sebelum data yang menunjukkan kembali turunnya harga properti di bulan Juli, serta melemahnya output industri dan penjualan ritel dari yang diproyeksikan para ekonom.

Hingga memasuki pertengahan Agustus, permasalahan ekonomi Negeri Tirai Bambu terus berlanjut ditandai dengan masih banyaknya debitur KPR yang menolak untuk membayar hipotek lantaran pembangunan rumah tak kunjung rampung serta tak kunjung terkendalinya kasus Covid-19 meski penguncian wilayah terus diperluas.

Para ekonom memperkirakan fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tersebut tidak akan berubah. Bahkan, kemungkinan bank sentral akan kembali memotong suku bunga pinjaman utama mereka pada Agustus. Tetapi tidak jelas seberapa banyak penurunan suku bunga lebih lanjut akan dapat merangsang permintaan.

Sejauh ini, suku bunga kebijakan dan suku bunga pinjaman di Tiongkok juga sudah mencapai rekor terendah. Tetapi permintaan pinjaman merosot pada bulan Juli, dengan total peningkatan kredit baru tetap memasuki jalur paling lambat--setidaknya sejak 2017--karena perusahaan dan rumah tangga menarik kembali pinjaman.

Data resmi pemerintah yang dirilis hari ini menunjukkan angka produksi ritel, investasi dan industri untuk Juli semuanya meleset dari perkiraan ekonom.

Biro Statistik Nasional Tiongkok mencatat produksi industri hanya tumbuh 3,8 persen dari tahun lalu, lebih rendah dari 3,9 persen di Juni dan meleset dari perkiraan ekonom tentang kenaikan 4,3 persen.

Sementara itu, penjualan ritel tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebesar 2,7 persen. Investasi aset memang tetap naik 5,7 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini, namun itu juga lebih buruk dari 6,2 persen yang diproyeksikan oleh para ekonom

Kemudian, tingkat pengangguran kaum muda mencapai rekor 20 persen kendati tingkat pengangguran yang disurvei turun menjadi 5,4 persen dari 5,5 persen.

“Data ekonomi Juli sangat mengkhawatirkan,” kata Raymond Yeung, ekonom Greater China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. “Kebijakan Covid Zero terus memukul sektor jasa dan meredam konsumsi rumah tangga.”

Sementara itu, di pasar keuangan, imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Tiongkok turun enam basis poin menjadi 2,67 persen. Ini merupakan level terendah sejak Mei 2020. Nilai tukar Yuan juga memperpanjang kerugian dengan terkoreksi 0,3 persen menjadi 6,7607 per US$.

Di sesi pagi, pasar saham Shanghai bergejolak dengan Indeks acuan CSI 300 turun 0,1 persen pada 11:30 waktu setempat, setelah naik sebanyak 0,7 persen setelah penurunan suku bunga.

Tekanan pasar properti

Di sisi lain, kemerosotan pasar perumahan terus berlanjut, dengan investasi turun 6,4 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini. Seiring dengan kondisi tersebut penjualan hunian juga turun 31,4 persen untuk periode yang sama. 

Penurunan ini berbanding lurus dengan lemahnya permintaan barang-barang industri, dengan produksi semen turun 7 persen di bulan Juli dan baja mentah turun 6,4 persen. Menyebrang ke industri elektronik, output penjualan komputer dan ponsel juga turun bulan lalu.

Komitmen Tiongkok terhadap Zero Covid ditengarai sebagai penyebab negara itu kesulitan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya diperoleh dengan susah payah. Terlebih, ancaman pembatasan akibat kenaikan kasus terus membayangi. Agustus lalu, pemerintah melihat lonjakan kasus di pulau resor Hainan, di mana pihak berwenang telah mengunci wisatawan, menangguhkan penerbangan dan menutup bisnis untuk menahan infeksi.

Penjualan restoran turun untuk bulan kelima, menunjukkan pukulan yang diambil oleh industri jasa dari penguncian dan pembatasan di seluruh negara.

Zhang Zhiwei, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management Ltd. karena itu menyebut bahwa penurunan suku bunga tersebut, "lebih merupakan efek sinyal" yang menunjukkan pihak berwenang siap untuk bertindak.

"Dalam hal ukuran tindakan ini, itu cukup terbatas. Untuk membalikkan ekspektasi pasar dan mematahkan spiral ke bawah, mereka perlu melakukan lebih banyak lagi.”

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru
Omnicom Media Group Angkat Rohan Mahajan Jadi COO–Layanan Media