Jokowi Curhat Banyak Temui Fotonya Dipakai Capres Buat Kampanye

Jokowi ingatkan pentingnya kepemimpinan nasional.

Jokowi Curhat Banyak Temui Fotonya Dipakai Capres Buat Kampanye
Presiden Joko Widodo menundukkan badan untuk memberi hormat kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri), Ketua DPR Puan Maharani (tengah) dan Ketua DPD AA Lanyalla Mahmud Mattalitti sebelum menyampaikan pidato kenegaraan. (Doc: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo menyindir sejumlah calon presiden (capres) yang mencuri start kampanye dengan memasang baliho di banyak daerah. Bahkan, ia mengaku banyak menemukan foto dirinya terpampang dalam satu reklame dengan capres yang dikampanyekan.

"Bahkan walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana. Saya ke Provinsi A, eh ada, ke Kota B, eh ada, ke Kabupaten C ada. Sampai ke tikungan-tikungan di desa ada juga.
Tapi, bukan foto saya sendirian. Ada yang di sebelahnya bareng Capres. Ya enggak apa, boleh-boleh saja," ujarnya dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2023, Rabu (16/8).

Pun demikian, Presiden Jokowi tidak memungkiri bahwa Indonesia telah memasuki tahun politik. Sia juga bercerita ihwal penyebutan dirinya sebagai "lurah" di tengah kasak-kusuk di antara para politisi soal capres dan cawapres yang diusung.

"Suasananya sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren di kalangan politisi dan parpol. Setiap ditanya soal siapa capres-cawapresnya. Jawabannya: “Belum ada arahan Pak Lurah..” Saya sempat mikir. Siapa “Pak Lurah” ini. Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah itu ternyata saya," ujarnya.

"Ya, saya jawab saja: Saya bukan lurah. Saya Presiden Republik Indonesia. Ternyata Pak Lurah itu kode," katanya.

Kepemimpinan selanjutnya sangat penting

Jokowi juga menyatakan bahwa dia tidak terlibat dalam pencalonan presiden maupun wakil presiden yang tengah ramai. Pasalnya, dia bukan ketua umum partai politik dan tidak punya kewenangan menentukan siapa yang harus dan akan diajukan untuk berkompetisi atau membentuk partai koalisi.

"Saya ini bukan ketua umum parpol, bukan juga ketua koalisi partai dan sesuai ketentuan Undang Undang yang menentukan capres dan cawapres itu Parpol dan koalisi parpol. Jadi, saya mau bilang itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah. Walaupun saya paham sudah nasib seorang Presiden untuk dijadikan “paten-patenan”, dijadikan alibi, dijadikan tameng," katanya.

Meski begitu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kepemimpinan ke depan sangat menentukan masa depan Indonesia. Dan hal ini, menurutnya, bukan tentang siapa yang menjadi presidennya.

"Bukan bukan itu.Tapi apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore," ujarnya.

Presiden Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia tidak bisa hanya seperti atlet lari sprint untuk mencapai sebuah kemajuan. "Tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal