Khawatir Lulusan STAN Jadi Malapetaka, Ini Wejangan Sri Mulyani

Sri Mulyani tekankan pentingnya kerja tim dalam kelola APBN.

Khawatir Lulusan STAN Jadi Malapetaka, Ini Wejangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti para wisudawan Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) untuk memiliki prinsip dan pedoman yang kuat dan tidak mementingkan diri sendiri.

Sebab, ia khawatir, para lulus politeknik keuangan negara tersebut tak memiliki pedoman yang baik sebagai seorang terpelajar dan enggan memenuhi panggilan negara.

Hal tersebut ia ungkapkan saat memberikan arahan dalam wisuda "Adiwiranama" PKN STAN hari ini, Kamis (5/10).

"Kalau lulusan STAN adalah sekelompok educated dan berilmu IP-nya baik, semuanya pujian, dan sangat memuaskan; lulus dengan karakter, pedoman (gagaran) yang hanya berpikir mengenai dirinya sendiri, 'mulai hari ini saya sah untuk mengakumulasi kekayaan, mulai hari ini saya akan mencapai semaksimal mungkin kepentingan saya sendiri', maka itu adalah malapetaka," ujarnya.

Bendahara Negara juga meningkatkan bahwa lulusan STAN adalah orang-orang dengan hak istimewa (privilage) yang dibiayai negara. 

"Artinya Anda bisa mencapai tahap ini karena negara dan bangsa Indonesia bersama-sama memberikan kesempatan dan fasilitas kepada Anda untuk mendapatkan privilage dan kemewahan proses pendidikan PKN STAN," tuturnya.

Karena itu, mereka harus siap bekerja dalam tim dan harus bisa menjaga harmonisasi dalam mengurus keuangan negara. Dalam APBN misalnya, ada berbagai direktorat dengan tugas dan fungsi berbeda-beda. Namun semuanya merupakan bagian yang penting dan tak bisa berjalan sendiri-sendiri.

"Jangan sendiri bersinar. Bersama-sama Anda membakar teman sendiri. Karena senior-senior Anda ada yang begitu. Kebersamaan dilupakan atau dia hanya mementingkan diri dan kelompok kecilnya dengan konsekuensi membakar institusinya serta merusak reputasi kementerian serta Indonesia," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa saat ini seluruh negara tengah dalam kompetisi. maka ekonomi kita harus dikuatkan. Berbagai negara, termasuk Indonesia, juga tengah menguatkan fondasi ekonomi, menyiapkan sumberdaya manusia dan membangun infrastruktur. 

Karena itu, para lulusan diharapkan untuk terus belajar dan mencari solusi-solusi baru untuk menghadapi situasi dan tantangan ekonomi yang makin kompleks ke depannya.

"Jangan sampai Indonesia berhenti dan tertinggal dan Jangan sampai anda menjadi bagian dari masyarakat yang hanya mengkritik karena kalian adalah yang harus bekerja dan mengerjakan serta mencari solusi," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI