Mudik 2022 Bisa Tambah Uang Beredar Ramadan dan Lebaran Jadi Rp8.054 T

Peningkatan belanja akan disumbang kelompok menengah atas.

Mudik 2022 Bisa Tambah Uang Beredar Ramadan dan Lebaran Jadi Rp8.054 T
Penumpang kereta api argo parahyangan tiba di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ekonom Center of Reform on Economics CORE Indonesia Rendy Yusuf Manilet memprediksi dampak mudik tahun ini bakal meningkat likuiditas nasional hingga 15 persen selama Ramadan hingga Idulfitri.Pasalnya tahun ini kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat makin longgar diiringi dengan penambahan kasus Covid-19 yang kian landai.

"Untuk kuantitatif, jumlah uang beredar, hemat saya jumlah uang beredar pada bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini akan berada Rp8.054 triliun, atau 15 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama," ujarnya kepada Fortune Indonesia, Jumat (8/4).

Pertumbuhan jumlah uang beredar tersebut, menurut Rendy, juga relatif lebih tinggi jika dibandingkan periode  sama tahun lalu yang mencapai 8 persen. Dengan makin longgarnya pembatasan kegiatan masyarakat, jumlah pemudik diperkirakan akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan Belanja

Selain itu, pertumbuhan uang beredar juga bisa didorong oleh peningkatan belanja seminggu sebelum dan setelah Idulfitri, yang tak hanya dilakukan oleh mereka yang pulang ke kampung halaman, melainkan juga belanja masyarakat di kota-kota besar.

"Dilonggarkannya aturan perjalanan berdampak positif tidak hanya mereka yang mudik tapi mereka yang ingin berlibur," jelasnya.

Selain itu, lanjut Rendy, konsumsi juga akan lebih banyak berasal dari kelas menengah atas yang selama peningkatan kasus Covid-19 cenderung memilih berinvestasi ketimbang berbelanja. 

"Jadi untuk kelas menengah atas sentimen akan lebih banyak ke sana. Dengan asumsi penurunan kasus terus terjadi sampai nanti lebaran tentunya memberikan stimulan agar mereka melakukan konsumsi lebih leluasa," tuturnya.

Adapun kelompok masyarakat menengah ke bawah tergantung dari bantuan sosial yang diberikan pemerintah. Pasalnya, meski terjadi pelonggaran kegiatan masyarakat, tingkat inflasi selama Ramadan hingga Lebaran akan cukup tinggi.

Di tambah lagi, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok sudah mulai meningkat sejak sebelum puasa. "Besar dan seberapa banyaknya bantuan pemerintah itu akan menentukan dampak mudik ke perekonomian," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M