PDB Jasa Keuangan Tumbuh Negatif Sepanjang 2021, Ini Sebabnya

Penurunan PDB dari sektor jasa keuangan disebabkan tiga hal.

PDB Jasa Keuangan Tumbuh Negatif Sepanjang 2021, Ini Sebabnya
Google
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sektor jasa keuangan mengalami  pertumbuhan negatif sepanjang 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja lapangan usaha tersebut terhadap PDB nasional terkontraksi hingga 2,59 persen. Padahal kontribusinya terhadap struktur PDB cukup besar yakni 4,12 persen.

"Pertumbuhan PDB untuk seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan kecuali jasa keuangan," ujar kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/2).

Menurut Margo, kontraksi yang dialami sektor jasa keuangan di antaranya disebabkan perlambatan jasa intermediasi perbankan akibat suku bunga kredit dan pendapatan sekunder pada bank umum. 

Kemudian, ada pula kenaikan biaya operasional di kuartal keempat serta penurunan pendapatan usaha asuransi di Indonesia. "Tiga faktor tadi yang menyebabkan kenapa jasa keuangan terkontraksi sebesar 2,5 persen," jelasnya.

Kondisi yang dialami sektor jasa keuangan berbanding terbalik dengan jasa kesehatan. Sepanjang 2021, pertumbuhan lapangan usaha ini tercatat mencapai 12,16 persen. "Itu tertinggi untuk lapangan usaha kuartal IV 2021," tutur Margo.

Kontributor Terbesar

Pertumbuhan terbesar lainnya berasal dari sektor transportasi dan pergudangan sebesar 7,93 persen, pengadaan listrik dan gas 7,81 persen, infokom 6,21 persen, dan perdagangan 5,56 persen.

Meski mengalami pertumbuhan signifikan di tahun lalu, kontribusi sejumlah lapangan usaha tersebut masih terbilang kecil. Margo menjelaskan, penyumbang terbesar dalam struktur PDB nasional masih berasal dari industri, perdagangan, pertanian, kontruksi, dan pertambangan. "Lima sektor ini mendominasi PDB Indonesia yaitu 63,80 persen," jelasnya.

Dari sisi pertumbuhannya, lapangan usaha industri tumbuh 4,92 persen, perdagangan 5,56 persen, pertanian 2,28 persen, kontruksi 3,91 persen, pertambangan 5,15 persen. "Ini adalah sektor yang mendominasi ekonomi Indonesia. Tumbuhnya dibandingkan rata-rata 5,02 persen, yang tumbuh di atas rata-rata hanya sektor perdagangan dan pertambangan" jelasnya.

Seperti diketahui, ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan PDB hanya tumbuh sebesar 3,69 persen sepanjang tahun lalu. Meski lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, capaian itu masih di bawah ekspektasi Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar 4 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi