Sektor Ketenagalistrikan Butuh 2,7 Juta Pekerja untuk Capai NZE 2060

Kementerian ESDM siapkan skenario kebutuhan SDM untuk NZE.

Sektor Ketenagalistrikan Butuh 2,7 Juta Pekerja untuk Capai NZE 2060
Ilustrasi sumber energi terbarukan. (Pixabay/Seagul)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM, Jisman P Hutajulu, mengatakan sektor ketenagalistrikan membutuhkan sekitar 2,7 juta tenaga kerja untuk mencapai target net zero emissions (NZE) pada 2060. Di sektor pembangkit listrik saja, kata dia, kebutuhan tenaga kerja mencapai 2,211 juta orang. 

"Di transmisi 200.000 [orang] kemudian di substation 198.000 [orang], dan distribusi 100.000 [orang]. Ini kita harapkan ke depan ada training dan pembelajaran di sekolah untuk mendapatkan labour yang qualified untuk ini," ujarnya dalam Human Capital Summit di JCC Senayan, Selasa (21/4).

Dalam paparannya, kebutuhan tenaga kerja teknis pada sektor ketenagalistrikan mencakup lima aspek, yakni konstruksi, rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC), inspeksi dan pengetesan, perawatan, serta operasional. 

Pada 2023, kebutuhan tenaga kerja mencapai 53.000 orang. Kemudian, pada 2025 jumlahnya meningkat menjadi 145.000 orang.

Selanjutnya pada rentang waktu 5 tahun dari 2030 hingga 2060, kebutuhan tenaga kerja diperkirakan sebesar 1,00 juta (2030), 1,28 juta (2035), 1,71 juta (2040), 1,93 juta (2045), 2,14 juta (2050), 2,42 juta (2055), dan 2,70 juta (2060).

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, mengatakan Kementerian ESDM ke depan bakal menyusun skenario lengkap ihwal kebutuhan tenaga kerja untuk transisi energi.

Pasalnya, proyeksi tersebut harus sejalan dengan peta jalan NZE pada 2060 serta memperhatikan geliat transisi pada sektor swasta. Harapannya, skenario yang bakal disusun tersebut nantinya juga dapat memberikan gambaran mengenai spesialisasi tenaga kerja atau talenta seperti apa yang dibutuhkan.

"Kita akan menyusun skenarionya. Nanti, kami akan menyampaikan kira-kira dunia trennya seperti ini, kemudian akan ditindaklanjuti dengan hal-hal lebih teknis dikoordinasikan oleh BPSDM sehingga ujungnya tuh akan keluar persis seperti yang diinginkan," katanya.

Ia mencontohkan untuk energi baru seperti nuklir yang akan mendukung pemerintah mencapai NZE, akan dihitung berapa kebutuhannya sesuai dengan proyeksi kapasitas pembangkit yang akan dipasang.

"Di bawahnya akan keluar perhitungan sekarang berapa perlu tenaga kerja baru dengan keahlian baru karena dalam beberapa hal kita belum punya, seperti misalnya nuklir. Jadi, memang nanti akan keluar angka-angkanya," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga