Singapura Luncurkan Kredit Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan

Singapura sediakan 1.000 kredit SAF tahun ini.

Singapura Luncurkan Kredit Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Ilustrasi karbondioksida. (Pixabay/geralt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) bersama Singapore Airlines (SIA) dan Temasek akan meluncurkan kredit bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) pada Juli mendatang. Proyek perontohan CAAS-SIA-Temasek tersebut diumumkan pada November 2021 untuk mempercepat penggunaan SAF di Singapura.

Dalam keterangan resminya, Director-General CAAS Han Kok Juan mengatakan ada 1.000 kredit SAF yang akan tersedia untuk dijual. Ini dihasilkan dari 1.000 ton SAF murni yang dicampur, dikirim, dan diangkut dari Bandara Changi Singapura, dan diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 2.500 ton.

Mereka juga mengeklaim bahwa tiap kredit yang dibeli akan membantu mengurangi 2,5 ton emisi karbon dioksida. "Kredit SAF di Singapura akan membantu mendukung penerapan SAF yang penting untuk dekarbonisasi sektor penerbangan dan merupakan elemen utama dari Singapore Sustainable Air Hub Blueprint yang sedang dikembangkan CAAS," ujarnya dikutip Jumat (10/6).

Menurut Juan, kredit tersebut dapat membantu mendorong permintaan dan mendukung pengembangan industri SAF yang baru tumbuh, dan memajukan penggunaan bahan bakar tersebut untuk industri penerbangan yang berkelanjutan.

Nantinya, kredit SAF akan didaftarkan sebagai bagian dari proyek percontohan dalam Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB) Book & Claim System untuk memastikan bahwa transaksinya dilakukan dengan transparan, tanpa penghitungan kredit ganda. 

Sebagai catatan The Book & Claim System diaktifkan oleh RSB yang merupakan salah satu pemain global dalam standar sertifikasi keberlanjutan.

Kredit karbon dapat dijual

Lebih lanjut, CAAS menjelaskan bahwa pelanggan korporat dan perusahaan ekspedisi dapat membeli kredit SAF langsung dari Singapore Airlines tak hanya untuk mengurangi emisi karbon terkait penerbangan mereka, melainkan juga dapat menjual kredit karbon kepada kliennya.

Mulai kuartal keempat tahun 2022, semua pelanggan dapat membeli gabungan kredit SAF dan offset karbon, sebagai bagian dari program sukarela net zero emissions grup Singapore Airlines. 

Maskapai tersebut juga akan bermitra dengan Climate Impact X (CIX), pertukaran global untuk kredit karbon berkualitas, untuk memperkenalkan paket portofolio yang terdiri dari kredit SAF dan kredit karbon. Produk ini akan dirancang untuk memenuhi permintaan perusahaan akan SAF sambil menyeimbangkan keterjangkauan.

Senior Vice President Corporate Planning Singapore Airlines, Lee Wen Fen, mengaku yakin percontohan SAF di Singapura dapat membuat perusahaannya bisa menawarkan lebih banyak kesempatan ke pelanggan untuk mengurangi emisi karbonnya.

Terlebih kredit SAF terdaftar terdaftar dan dapat dipertanggungjawabkan dalam sistim The Book & Claim RSB. "Hal ini akan membantu mengakselerasi dan meningkatkan penggunaan SAF secara kolektif memperkuat komitmen kami dalam mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050," tegasnya.

Sementara menurut Frederick Teo, Managing Director Temasek, Sustainable Solutions, proyek percontohan SAF akan efektif mendorong pembiayaan untuk mengurangi biaya premi SAF dari korporasi dan pelaku perjalanan. "Ini dapat membantu mempercepat penggunaan SAF, yang merupakan cara penting untuk dekarbonisasi sektor penerbangan dalam jangka menengah hingga panjang," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M