Sri Mulyani Sebut Bahlil Dapat "Panggung Utama" di 2024

Investasi punya peranan penting terhadap konsumsi domestik.

Sri Mulyani Sebut Bahlil Dapat "Panggung Utama" di 2024
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI. (Flickr)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan mendapatkan panggung utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan. 

Pasalnya, kontribusi konsumsi domestik terhadap produk domestik bruto (PDB) di tahun depan akan jadi kunci pertumbuhan ekonomi di tengah tren menurunnya kinerja ekspor, seiring normalisasi harga komoditas.

Investasi, yang turut berperan terhadap pertumbuhan permintaan domestik karena itu memiliki peran yang amat penting.

"2021-2022 kita mendapatkan push pertumbuhan ekonomi dari ekspor yang melonjak karena komoditas. Sekarang mungkin akan menurun dari sisi ekspor dan impor, namun domestik demand kita masih relatif terjaga. Di sini nanti letaknya Pak Bahlil menjadi the Man in the main stage. Seorang aktor utama di panggung utama," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus), Kamis (6/4).

Meski demikian, Sri Mulyani juga memahami tugas menggenjot investasi tak hanya berada di pundak Bahlil Lahadalia. Sebab, kinerjanya sangat terpengaruh oleh berbagai kebijakan pemerintah untuk mempermudah bisnis. 

"Walaupun namanya menteri investasi tak hanya tergantung pada Pak Bahlil. Tergantung dari banyak hal yang kita perbaiki dan kita bekerja bersama," jelasnya.

Pemulihan ekonomi kuat

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia telah berada pada jalur yang meyakinkan. Ini antara lain terlihat dari menurunnya jumlah pengangguran dan kemiskinan di 2022. 

"Dengan pemulihan ekonomi yang merata dan membaik kita juga melihat angka kemiskinan dan pengangguran menurun dengan cukup meyakinkan dan ini yang harus terus kita lakukan akselerasi," tuturnya.

Namun, pekerjaan belum selesai sebab scaring effect akibat pandemi masih terlihat pada sejumlah indikator ekonomi. Misalnya penambahan pengangguran dan kemiskinan serta terhambatnya berbagai program pembangunan.

"Kita lihat pandemi menimbulkan dampak luar biasa dari sisi kemiskinan pengangguran kita melonjak karena berbagai negara juga mengalami side back dari sisi program pembangunannya, karena ini musibah dunia. Namun kita return kembali untuk mengakselerasi arah yang ingin kita lakukan untuk memperbaiki indikator pembangunan," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity