Sri Mulyani Ungkap Tantangan Ekonomi 2022: dari Omicron hingga Inflasi

Pemerintah andalkan vaksinasi untuk kendalikan Omicron.

Sri Mulyani Ungkap Tantangan Ekonomi 2022: dari Omicron hingga Inflasi
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam keterangan pers dari KTT G20 2021 (31/10). (FORTUNEIDN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut sejumlah tantangan perekonomian di tahun ini. Salah satunya, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.  

Menurut Sri Mulyani, kasus Delta memberikan pembelajaran agar pemerintah segera menyiapkan kebijakan penanggulangan terhadap adanya potensi terjadi puncak kasus Covid-19. Persiapan tersebut meliputi kapasitas isolasi, rumah sakit dan tenaga kesehatan, antisipasi ketersediaan oksigen dan masker maupun tingkat vaksinasi Covid-19.

“Waktu kasus Delta pada Juni ke Juli hanya di bawah 1.000 lalu 10 ribu kemudian naik 56 ribu. Kemudian perlu dilakukan penyesuaian PPKM sehingga terjadi penurunan cukup drastis dan efektif. Ini memberikan pembelajaran,” ujarnya dalam Raker Komite IV DPD RI, Senin (24/1).

Terlebih, lanjut Sri Mulyani saat ini kasus Omicron terus meningkat sebagai dampak transmisi kepulangan masyarakat yang kembali dari luar negeri untuk merayakan libur Natal dan Tahun Baru.

“Pemerintah sekarang meningkatkan kewaspadaan dengan kenaikan jumlah Omicron seiring terjadi transmisi karena orang baru datang dari luar negeri. Kasus bawaan dari luar negeri memang memicu kasus lokal,” jelasnya.

Hingga saat ini, kata Sri Mulyani, pemerintah mengandalkan vaksinasi sebagai salah satu langkah mencegah peningkatan kasus dengan dosis pertama yang telah mencapai 181 juta, dosis kedua 124 juta dan dosis ketiga 1,3 juta.

Upaya tersebut juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang telah menyelesaikan vaksin lebih dari 40 persen sebelum akhir 2021 dan saat ini menuju 70 persen dari populasi.

“Semua mengalami lonjakan luar biasa karena Omicron sebagian karena ada pembukaan dan sebagian karena menghadapi resistensi vaksinasi dalam negeri,” jelas Sri Mulyani.

Inflasi

Selain Omicron, tantangan lain yang perlu diwaspadai adalah terjadinya inflasi akibat gangguan rantai pasok dan tenaga kerja di banyak negara. Gangguan ini, menurutnya, akan mempengaruhi kebijakan dari sisi moneter seperti kenaikan suku bunga.

"Ini menimbulkan gejolak di dalam arus modal antara negara, nilai tukar dan ini menimbulkan volatilitas keuangan. Ini yang akan sekarang kita hadapi di 2022," katanya.

Lantaran itu lah, salah satu langkah yang perlu dilakukan agar resiko tersebut tak berdampak besar ke dalam negeri adalah mengendalikan kenaikan kasus Covid-19. Terutama dari peningkatan kasus akibat varian baru Omicron.

Sebab, meski dunia sudah menginjak tahun ketiga menghadapi Covid-19, tak membuat tantangannya menjadi lebih mudah. Apalagi varian baru Covid-19 terus bermunculan.

"Bahkan dari berbagai pembahasan di level G20 maupun antar Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di dunia, kita melihat kompleksitas dari policy akan mendominasi tahun 2022 ini," pungkasnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M