Uni Eropa Gagal Capai Kesepakatan Embargo Minyak Rusia

Embargo minyak dapat penolakan dari Hungaria.

Uni Eropa Gagal Capai Kesepakatan Embargo Minyak Rusia
Uni Eropa. (Pixabay/Dusan_Cvetanovic)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Negara-negara anggota Uni Eropa (UE) gagal mencapai kesepakatan mengenai paket sanksi keenam terhadap Rusia, termasuk embargo minyak yang kontroversial, Senin (16/5).

Setelah pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa di Brussels, Perwakilan Tinggi blok untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, mengatakan pada konferensi pers bahwa suara bulat belum tercapai mengenai masalah ini. Namun, Uni Eropa berkukuh akan terus menjatuhkan sanksi, "untuk membuat harga invasinya ke Ukraina tak tertahankan bagi Kremlin," kata Borrell seperti dikutip Reuters.

Kini, persoalaan paket sanksi keenam akan dirujuk ke Komite Perwakilan Tetap Pemerintah Negara-Negara Anggota ke Uni Eropa (COREPER).

Borrell menambahkan bahwa Uni Eropa akan memberikan tambahan 500 juta euro (US$521 juta) dari fasilitas perdamaian blok itu untuk pengiriman senjata ke Ukraina. Ini membuat total bantuan Uni Eropa menjadi dua miliar euro.

Penolakan Hungaria

Sebelumnya, paket sanksi keenam diusulkan oleh Komisi Eropa pada 4 Mei 2022.

“Dengan semua langkah ini, kami merampas kemampuan ekonomi Rusia untuk melakukan diversifikasi dan modernisasi,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam sebuah pidato. “Putin ingin menghapus Ukraina dari peta… [tetapi] itu adalah negaranya sendiri, Rusia, dia tenggelam.”

Namun, Hungaria, yang sangat bergantung pada minyak Rusia, menghalangi kesepakatan tersebut. Bahkan, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán membandingkan proposal tersebut dengan sebuah bom atom.

Untuk menerapkan sanksi ekonomi terhadap negara mana pun, UE memerlukan persetujuan dari 27 negara anggotanya—dan proposal saat ini telah mendapat perlawanan keras dari pemimpin sayap kanan Hungaria, Orbán.

Borrell mengatakan tidak mungkin untuk memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan.

"Sanksi merugikan orang yang sedang terkena sanksi dan memiliki efek jaminan pada orang yang terkena sanksi. Tapi satu hal yang jelas untuk semua orang di Dewan: kita harus menyingkirkan ketergantungan energi Uni Eropa sehubungan dengan minyak, gas dan batu bara yang datang dari Rusia," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia