WHO Sebut Kebutuhan Dana Pencegahan Pandemi Rp444 Triliun per Tahun

Kebutuhan dana penanganan pandemi capai US$16 miliar.

WHO Sebut Kebutuhan Dana Pencegahan Pandemi Rp444 Triliun per Tahun
Ilustrasi Virus Covid-19. (Pixabay/MiroslavaChrienova)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaksir kebutuhan anggaran pencegahan pandemi mencapai US$31 miliar atau setara Rp444 triliun (kurs Rp14.325) per tahun. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut pembiayaan tersebut digunakan untuk 5 elemen.

"Kami perkirakan US$31 miliar per tahun," ungkapnya dalam seminar G20 bertajuk Strengthening Global Health Architecture, Kamis (17/2).

Tedros merinci, elemen pertama yang membutuhkan pembiayaan adalah pengawasan, kolaborasi, dan peringatan dini. Contohnya adalah pembentukan WHO Hub untuk pandemi dan endemi yang ada di Berlin, Jerman.

Selanjutnya, elemen yang membutuhkan pendanaan adalah riset prioritas dan akses ke kesehatan yang adil untuk negara-negara di dunia. Ketiga, peningkatan akses kesehatan dan jaminan sosial. Keempat, intervensi kesehatan yang aman dan terukur, serta sistem kesehatan yang tangguh.

Terakhir, pendanaan kesiapsiagaan pandemi, koordinasi strategi dan respons, serta operasi darurat. "Kami memperkirakanUS$20 miliar akan berasal dari sumber pembiayaan domestik. Sehingga terdapat kekurangan US$10 miliar dolar setiap tahunnya," tuturnya.

Tangani pandemi Covid-19 lebih dulu

Meski demikian, Tedros menekankan bahwa pandemi Covid-19 yang ada di depan mata harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum bicara soal pencegahan.

Ia menaksir, kebutuhan dananya mencapai US$16 miliar atau Rp229,2 triliun. Angka tersebut merupakan gap pembiayaan antara negara kaya dan miskin di dunia.

Dana tersebut dibutuhkan untuk menyediakan vaksin dan penyembuhan covid-19 di seluruh dunia. "Kita tidak bisa membiarkan ini mengalihkan perhatian dari masa sekarang, kita tidak bisa mencegah pandemi di masa depan jika kita tidak bisa mengakhiri yang satu ini. Kita harus sangat serius untuk yang satu ini," pungkasnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity