Inggris Siap Tinggalkan Batu Bara pada Oktober 2024

Pembangkit listrik di Inggris akan meninggalkan batu bara.

Inggris Siap Tinggalkan Batu Bara pada Oktober 2024
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Inggris berkomitmen menghentikan penggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listriknya pada Oktober 2024, atau satu tahun lebih cepat dari rencana semula. Target baru itu diumumkan oleh Menteri Energi dan Perubahan Iklim Inggris Anne-Marie Trevelyan.

"Batu bara memungkinkan terjadinya revolusi industri dua ratus tahun lalu, namun sekarang adalah saatnya untuk melakukan aksi yang cepat guna menghapuskan bahan bakar kotor ini secara menyeluruh dari sistem energi kita," ujar Travelyan dalam keterangan resminya, Jumat (3/7).

Inggris terus mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi. Tahun lalu, batu bara hanya digunakan di 1,8 persen pembangkit listrik. Angka itu jauh lebih kecil dari satu dekade lalu yang mencapai 40 persen.

Di sisi lain, produksi listrik tanpa batu bara di Inggris sudah bisa memenuhi kebutuhan setara 7 bulan pada 2020. Pada awal tahun ini, pembangkit listrik tenaga angin telah memasok hampir sepertiga dari kebutuhan listrik di negara tersebut.

Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi dari bahan bakar fosil dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Inggris juga ingin mencontohkan upaya menurunkan emisi jelang perannya sebagai tuan rumah COP26 di Glasgow pada November mendatang. Untuk itu, Inggris mengajak negara-negara di dunia untuk mempercepat penghapusan batu bara sebagai sumber energi listrik.

Pada saat yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins juga mendukung tekad Indonesia dalam transisi menuju energi rendah karbon yang berkelanjutan melalui program Mentari. ini merupakan wujud kerja sama Inggris dan Indonesia pada sektor energi rendah karbon.

Mentari berfokus pada peningkatan peraturan yang kondusif bagi pengembangan energi terbarukan, memobilisasi investasi ke dalam proyek energi terbarukan, dan membagikan keahlian serta berkolaborasi dengan berbagai kelompok kepentingan.

"Inggris telah menemukan bahwa angin adalah pengganti sumber energinya. Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar meliputi surya, angin, panas bumi, dan masih banyak lagi," kata Jenkins.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar