Profil Pierluigi Collina, Wasit Sepak Bola Paling Disegani

Sosok dibalik injury time terlama di Piala Dunia 2022

Profil Pierluigi Collina, Wasit Sepak Bola Paling Disegani
Pierluigi Collina (wikipedia.org/ MojNews)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Pierluigi Collina adalah wasit yang paling disegani dalam dunia sepak bola. Namanya kembali menjadi pembicaraan karena ia sosok dibalik injury time di Piala Dunia 2022 yang memakan waktu terlama. 

Injury time merupakan istilah dalam dunia sepak bola yang berarti perpanjangan waktu. Kasus injury time terlama terjadi pada laga Inggris melawan Iran dengan total waktu 27 menit.

Pierluigi Collina yang juga dikenal sebagai Kepala Komite Wasit FIFA ini menilai selama pertandingan banyak waktu terbuang percuma yang merugikan pihak lawan dan penonton. Tindakan tegas dari wasit ini disambut positif oleh seluruh pecinta sepak bola.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Pierluigi Collina ini? Mengapa Pierluigi Collina menjadi wasit yang paling disegani? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini!

Profil Pierluigi Collina

Pierluigi Collina lahir di Bologna, Italia, 13 Februari 1960. Siapa sangka, laki-laki ini merupakan lulusan sarjana ekonomi di Universitas Bologna tahun 1984.

Kecintaannya pada dunia sepak bola dimulai saat ia masih remaja. 

Collina menyadari bahwa mimpinya di dunia olahraga harus dibarengi dengan ilmu yang cukup, ia kemudian mengikuti pelatihan khusus wasit. Pada tahun 1977, ia berhasil memulai debutnya sebagai wasit profesional.

Karirnya sebagai wasit terus menanjak pada tahun 1988. Ia berhasil dipromosikan ke divisi nasional tingkat tiga, Serie C1 dan Serie C2. Setelahnya, ia kembali dipercaya untuk menjadi wasit di Serie B dan Serie A dan memimpin sebanyak 43 pertandingan.

Laki-laki kelahiran Italia ini kemudian masuk ke dalam deretan wasit FIFA. Collina juga berhasil memimpin 5 pertandingan di Olimpiade 1996, termasuk juga pertandingan final antara Argentina dan Nigeria.

Rekam jejak Collina yang banyak memimpin pertandingan besar inilah yang membuatnya menjadi wasit yang paling disegani.

Tidak hanya itu, Pierluigi Collina juga ditugaskan untuk dua pertandingan akbar, yakni Final Piala Dunia 2002 antara Brazil vs Jerman, dan Final Liga Champions UEFA 1999 antara Manchester United melawan Munich.

Pierluigi Collina memutuskan untuk pensiun pada Agustus 2005 karena telah mencapai batas akhir usia wasit turnamen internasional, yakni 45 tahun.

Prestasi Pierluigi Collina

Selama karirnya sebagai wasit sejak tahun 1977 hingga batas pensiunnya, Pierluigi Collina telah menuai banyak prestasi serta penghargaan, di antaranya:

  • Memimpin 240 pertandingan Liga Italia
  • Memimpin 109 pertandingan internasional, termasuk final Piala Dunia 2002 lalu
  • Dinobatkan sebagai Wasit terbaik Dunia versi IFFHS selama enam kali, yakni tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, dan 2003
  • Mendapat gelar kehormatan Doctor of Science tahun 2004 dari Universitas Hull berkat kontribusinya dalam dunia sepak bola
  • Masuk dalam deretan Hall of Fame Sepak Bola Italia, tercatat sebagai wasir terbaik sepanjang sejarah sepak bola.

Mengapa Pierluigi Collina paling disegani?

Ada beberapa hal yang menyebabkan Pierluigi Collina selalu ditugaskan untuk menjadi wasit di sejumlah pertandingan besar. Tak lain karena sikap dan kepiawaiannya dalam memimpin jalannya pertandingan.

Collina sangat disegani oleh para pemain, manajer, dan sejumlah pecinta sepak bola. Ia berhasil meredam amarah para pemain jika hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi.

Laki-laki usia 62 tahun tersebut sangat menjunjung tinggi keadilan dalam pertandingan. Para pemain yang bandel sekalipun akan ciut dihadapannya. Tak heran ia menjadi wasit paling disegani di Italia bahkan Eropa.

Itulah profil Pierluigi Collina sebagai wasit paling disegani. Karirnya dalam dunia sepak bola tetap berlanjut. Saat ini, ia bertugas sebagai Kepala Komite Wasit FIFA.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi