5 Penyebab Anda Lebih Sering Konsumsi Camilan Saat WFH

Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik fenomena itu.

5 Penyebab Anda Lebih Sering Konsumsi Camilan Saat WFH
Camilan. (Shutterstock/FabrikaSimf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bekerja dari rumah (work from home/WFH) menjungkirbalikkan dunia banyak orang, Anda bisa saja termasuk salah satunya. Selain mengikis batas antara kehidupan pribadi dan profesional, WFH juga mengubah kebiasaan ketika bekerja. Contoh, membuat Anda jadi lebih sering mengonsumsi camilan.

Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik fenomena seringnya seseorang memakan camilan ketika bekerja dari rumah. Menurut survei oleh peneliti pasar di Freedonia Group pada Agustus dan September 2021, 31 persen orang Amerika mengaku lebih banyak mengonsumsi kudapan karena pandemi. Yang menarik, 51 persen responden yang WFH ternyata mengudap (ngemil) lebih banyak ketimbang yang bekerja dari kantor.

Menurut para ahli, ternyata ada tujuh hal yang memicu Anda lebih sering berburu camilan ketika bekerja dari rumah. Apa saja? Mengutip Fortune, Jumat (8/10), berikut ini ringkasan informasinya.

1. Dekat dengan Dapur

Di rumah, akses Anda ke dapur atau sepen (pantry) lebih dekat daripada saat berada di kantor. “Akses ke kudapan yang lebih dekat membuat Anda makan kudapan lebih banyak,” kata Kepala Tim Makanan di Freedonia, Jennifer Mapes-Christ.

Sudah begitu, sekali Anda membuka makanan ringan, maka keinginan untuk menghabiskannya sekaligus akan muncul. Sebab menurut Profesor di Sekolah Manajemen Yale, Ravi Dhar, kebanyakan orang tak cukup bila makan kudapan setengahnya saja.

2. Jam Kerja

Ketika Anda bekerja dari rumah, maka jam kerja akan menjadi lebih fleksibel, kata Mapes-Christ. “Itu artinya Anda berpotensi melupakan sesi makan (utama) dan beralih mengonsumsi makanan ringan,” imbuhnya.

3. Ukuran Makanan Ringan

Dhar menyebut, banyak orang yang membeli kudapan dengan ukuran lebih besar jika berada di rumah. Pada akhirnya, Anda tak memiliki pilihan selain mengonsumsinya sekaligus.

4. Jeda Istirahat

Bila bekerja dari kantor, Anda terbiasa meminum kopi ataupun makanan kecil ketika waktu istirahat. Namun, menurut Profesor di Sekolah Bisnis Columbia, Adam Galinsky, pola itu tidak berlaku lagi. Saat WFH, mengonsumsi makanan ringan berarti Anda sedang beristirahat.

5. Perasaan Nyaman

Beberapa penelitian menemukan fakta, ketika berada di rumah maka Anda merasa lebih rileks dan nyaman—yang akhirnya membuat Anda makan dengan tidak teratur. “Mungkin ada makanan yang tidak akan bisa kita konsumsi di kantor sehingga bisa lebih nyaman dinikmati di rumah,” jelas Galinsky.

6. Gelisah

Siapa sangka kalau rasa gelisah juga mendorong rasa ingin mengudap dalam diri Anda? Menurut Galinsky, mengonsumsi makanan-makanan ringan dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman itu.

7. Perayaan

Akrab dengan istilah self-reward yang kerap kali muncul di media sosial dewasa ini? Ternyata, dalih itu juga membuat Anda lebih banyak makan ketika WFH. Ketika merasa stres, memesan camilan lewat aplikasi makanan daring kini jadi solusi—begitu juga ketika merasa bahagia hingga kesepian.

“Ketika merasa buruk, itu (mengonsumsi camilan) membuat kita merasa lebih baik. Kita dalam keadaan baik, itu membuat kita menghargai diri sendiri,” papar Galinsky.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity