Berapa Lama Gejala Omicron Muncul Usai Terinfeksi?

Omicron menyebar lebih cepat dari varian Delta.

Berapa Lama Gejala Omicron Muncul Usai Terinfeksi?
Ilustrasi Virus Covid-19. (Pixabay/MiroslavaChrienova)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Satu kasus transmisi lokal virus Covid-19 varian Omicron kembali ditemukan di Indonesia. Dengan begitu, total terdapat 47 kasus varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia. Lantas seperti apa penularan virus Omicron? apakah lebih cepat ketimbang varian Delta atau justru sebaliknya?

Menurut hipotesis awal, masa inkubasi Omicron disebut lebih singkat dibanding varian sebelumnya. Dikutip dari Fortune.com, Selasa (28/12), studi terbaru di Norwegia menunjukkan jeda rata-rata tiga hari antara paparan Omicron dan gejalanya. Itu berarti, Omicron dapat menyebar lebih cepat.

Sebagai bukti, Amerika Serikat (AS) telah melaporkan kasus positif Covid-19 dengan jumlah tertinggi sejak akhir musim panas—dua pekan setelah identifikasi kasus pertama Omicron. Bahkan dalam 14 hari terakhir, jumlah kasus baru melonjak 83 persen.

Di Indonesia, kasus pertama Omicron pertama kali terdeteksi pada 16 Desember. Tak sampai dua minggu, jumlah infeksi Omicron telah mencapai 47 kasus per hari ini. Lalu, bagaimana gejala awal Omicron? Mari pelajari lewat karakteristiknya.

Karakteristik Omicron

Data terkait Omicron belum banyak karena varian tersebut tergolong baru. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan masih bekerja sama dengan para mitra demi mengumpulkan data seputar karakteristik Omicron.

Namun, penelitian awal di London menyebutkan beberapa gejala umum Omicron, adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan. Sementara menurut CDC, Anda harus waspada bila mengalami salah satu indikasi berikut:

- Demam atau kedinginan.

- Batuk.

- Sesak napas atau kesulitan bernapas.

- Nyeri otot atau tubuh.

- Kehilangan kemampuan penciuman.

- Penyumbatan.

- Mual atau muntah.

- Diare.

Berisiko Terinfeksi Meski Sudah Vaksin

Masyarakat yang sudah menerima dosis vaksin lengkap masih berisiko terinfeksi varian Omicron. Sejumlah penelitian menunjukkan, vaksin tidak mampu mencegah infeksi Omicron seperti pada varian sebelumnya.

Akan tetapi, vaksin masih bisa meringankan gejala di tingkat yang parah. Suntikan tambahan (booster) dapat lebih membantu.

Adapun, orang-orang yang belum menerima vaksinasi Covid-19 sama sekali merupakan golongan yang berisiko tinggi terkena Omicron.

Demikian penjelasan singkat mengenai virus Omicron, semoga dengan jumlah kasus yang ada saat ini membuat masyarakat semakin waspada. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya