Dewan Komisi Eropa: Kami Mau Setop Andalkan Energi Rusia!

Dewan Eropa juga meminta Rusia menghentikan perang.

Dewan Komisi Eropa: Kami Mau Setop Andalkan Energi Rusia!
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel di G20 Indonesia. (Biro Media Kominfo)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bali, FORTUNE - Dewan Komisi Eropa (European Council) ingin menghentikan ketergantungan pada pasokan energi Rusia, terlebih di tengah perang yang berkecamuk antara negara tersebut dengan Ukraina. Caranya, dengan mendiversifikasi sumber daya energi.

“Kami akan mengakselerasi energi baru terbarukan (EBT) dan memperkuat efisiensi energi. Netralitas iklim pada 2025 juga masih menjadi kompas kami menuju ke sana,” kata European Council President, Charles Michel dalam konferensi pers sebelum pembukaan Presidensi G20 Indonesia, Selasa (15/11) di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali. 

Negara-negara Uni Eropa (EU) telah menjadi bagian dari strategi transisi energi menuju gas yang lebih terjangkau. European Council turut mendukung upaya dekarbonisasi industri berbagai negara. Itu termasuk mempercepat transisi ke energi dan teknologi hijau, seperti yang mereka lakukan dengan Afrika Selatan.

“Kami terbuka dengan (kerja sama) terkait kebijakan serupa (melalui Presidensi G20),” katanya. “Harga energi harus lebih terjangkau dan kita perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk itu.”

Distribusi kontribusi pendanaan iklim

Guna menunjukkan komitmen tersebut, negara-negara Uni Eropa telah jadi kontributor terbesar terhadap pendanaan iklim publik, senilai 23 miliar euro pada 2021. Michel berkata, di gelaran G20 pihaknya akan mencari cara untuk membagi rata kontribusi terhadap pendanaan tersebut. 

“Kita harus memenuhi target US$100 miliar (pendanaan iklim) per tahun yang telah dijanjikan. Sudah waktunya bagi para partner negara lain untuk menebus bagian mereka secara adil," ujarnya. 

Krisis energi dan seruan kepada Rusia untuk hentikan perang

Dalam kesempatan yang sama, Michel turut menyerukan agar Presidensi G20 bisa lebih menekan Rusia agar menghentikan perang dengan Ukraina. Kondisi itu melahirkan krisis energi yang berdampak pada banyak hal, dari masyarakat, biaya bisnis, hingga adanya ketidakstabilan energi dan krisis pangan.

Menurutnya, negara itu telah menyalahgunakan kekuatan dari segi pasokan pangan, dengan membatasi ekspor ke sejumlah negara. “Cara terbaik untuk menghentikan krisis pangan dan energi ini, Rusia harus menyetop perang tidak masuk akal ini dan menghargai UN Charter,” imbuhnya.

Para anggota Uni Eropa pun mengumpulkan pendanaan senilai 8 miliar euro guna membantu menjaga kestabilan pangan negara berkembang. Lewat inisiatif Black Sea Grant, UE juga telah mengekspor 15 juta ton pangan, serta tambahan 10 juta ton.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity