Diduga Kena Tipu CSP Mine, Para Korban Mengadu di Ruang Maya

CSP Mine masih mejeng di Play Store.

Diduga Kena Tipu CSP Mine, Para Korban Mengadu di Ruang Maya
Shutterstock/Wit Olszewski
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Korban investasi CSP Mine berbondong-bondong mengadu ke ruang maya. Sebab, mereka kesulitan menarik dana yang telah disetor ke akun di platform tersebut.

Warganet mencurahkan komplain melalui Twitter dan Instagram, ramai-ramai menyergap CSP Mine. Ada yang langsung bersilaturahmi ke akun CSP Mine, ada pula yang memutuskan membuat utas.

Pengguna Twitter dengan akun @qa_m*k*g**t* menuding CSP Mine sebagai aplikasi pencucian uang. Menurutnya, korban CSP Mine berjumlah ratusan hingga ribuan orang. “@ojkindonesia dan @PolriBareskim mohon bantuannya,” tulis akun tersebut.

Sebagai informasi, CSP Mine mengklaim diri sebagai platform penambangan digital satu atap serta manajemen pengelolaan kekayaan.Aplikasinya hanya tersedia di Google Play Store. Penilaian dari pengguna adalah 1,5/5. Namun, situsnya sudah tak aktif lagi.

Fortune Indonesia telah menghubungi pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait operasional aplikasi, Kamis (18/11), tapi belum mendapat respons hingga berita ini terbit.

Kronologi Dugaan Penipuan CSP Mine

Salah satu terduga korban penipuan di Twitter, @mar*nw**t**, membuat utas yang berisi kronologi dugaan penipuan oleh CSP Mine. Kabarnya, para korban merugi miliaran rupiah.

“Aku berharap kasus ini bisa diusut tuntas hingga ke akarnya agar tidak ada lagi korban,” tulisnya, dikutip Kamis (18/11).

Menurut warganet itu, CSP Mine menarik minat temannya untuk berinvestasi—cukup dengan menyimpan dana US$10. Pihak CSP Mine menjanjikan akan membelikan mesin mining kripto di aplikasi, menggunakan deposito tersebut.

Dijanjikan Keuntungan dalam Waktu Cepat

Setelah memilih mesin mining, CSP Mine menjanjikan keuntungan US$10 per hari. Itu membuat teman pemilik utas semakin tergiur, hingga rela mengeluarkan modal lebih banyak dari setoran awal pada 6 November 2021.

“Dia investasi dengan modal US$250. Di CSP Mine ini, (US$1) sama dengan Rp16 ribu,” tulisnya lagi. Setelah itu, keuntungan yang dijanjikan meningkat menjadi US$12 per hari hingga setahun.

Kemudian, CSP Mine akhirnya mengadakan promosi masif bertajuk CSP Fund pada 12 November 2021. Dengan program itu, pengguna dapat mengantongi US$350 dalam sepekan jika berinvestasi senilai US$50. Begitu juga dengan investasi US$100 yang diklaim menghasilkan profit senilai US$700.

Masalah Penarikan Uang

Pada 15 November 2021, teman pemilik utas mengaku tak bisa melakukan penarikan senilai US$410. Status pengajuan tarik dananya masih di tahap ‘sedang ditinjau’. Sebelumnya, beberapa pengguna pun mengaku kesulitan menarik dana pada 13–14 November 2021.

Pihak CSP Mine pun buka suara melalui grup WhatsApp bersama para pengguna CSP Mine. Dia berdalih sedang ada gangguan peladen (server) yang berujung sulitnya penarikan dana. Selanjutnya, pada Senin (16/11), dia mengatakan penarikan akan berjalan kembali mulai Selasa (16/11) siang.

Namun, sampai Senin malam, uang tak kunjung masuk ke rekening pengguna. Para admin dari pihak CSP Mine pun raib dari peredaran grup. Para pengguna juga tak bisa lagi menghubunginya.

Para korban akhirnya memutuskan membuat petisi di situs Change.org. Hingga Kamis siang, 1.832 dari target 2.500 telah menandatangi petisi tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M