Investasi Emas Diminati, Apa Perbedaan Emas Antam dan Emas UBS?

Emas Antam dan UBS berbeda dari harga hingga lokasi beli.

Investasi Emas Diminati, Apa Perbedaan Emas Antam dan Emas UBS?
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam Denpasar Bali, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Investasi emas hingga kini masih dimati sebagai salah satu instrumen yang dinilai aman dan minim risiko. Di pasar logam mulia, ada dua jenis merek emas yang dikenal yakni Antam dan UBS. Apa perbedaan emas Antam dan emas UBS?

Perbedaan keduanya hanya terletak pada harga, melainkan sejumlah aspek seperti perusahaan pencetaknya. 

Sedikit catatan, harga emas Antam hari ini naik Rp6 ribu menjadi Rp989 ribu per gram. Sementara harga emas UBS hari ini adalah Rp994 per gram, berdasarkan data terbaru dari laman Pegadaian.

Pencetak dari emas Antam dan UBS berbeda. Dengan demikian, satuan, sertifikat, serta desain keduanya juga bervariasi bergantung produsennya.

Misalnya, dari segi koleksi khusus, emas Antam dan UBS hadir dengan desain yang tak seiras. Masing-masing penerbit juga memiliki platform daring. 

Berikut ini rangkuman informasi untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan emas keduanya. 

Perbedaan emas Antam dan emas UBS

Emas ANTAM. ijp2726/Shutterstock

1. Penerbit

Emas Antam dicetak dan diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Sebelumnya, ANTM termasuk salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Akan tetapi, pemerintah mengalihkannya menjadi entitas anak holding PT Inalum (Persero).

Sementara emas UBS diproduksi oleh PT Untung Bersama Sejahtera atau UBS Gold, perusahaan swasta yang berdiri sejak 1981 di Surabaya. Di luar emas batangan, UBS juga menaungi merek perhiasan Venus dan Starshine.

2. Lokasi Pembelian

Secara luring, emas Antam bisa dibeli dan dijual di berbagai Butik Emas LM yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Medan, dan Palembang. Pusat penjualannya berada di Kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

Sementara itu, UBS tak menyediakan pusat penjualan seperti Antam. Namun, emas UBS bisa Anda beli di pelbagai toko emas.

Secara daring, emas Antam dipasarkan lewat situs resmi logammulia.com. Sementara emas UBS dijajakan di situs ubslifestyle.com. Kedua jenis emas juga bisa dibeli di situs Pegadaian serta platform resmi penjualan emas daring.

3. Koleksi dan Ukuran

Untuk emas batangan, Antam menghadirkan pilihan ukuran yang bervariasi, yakni: 0,5 gram; 1 gram; 2 gram; 3 gram; 5 gram; 10 gram; 25 gram; 50 gram; 100 gram; 250 gram; 500 gram; hingga 1000 gram.

Selain itu, emas Antam juga memiliki Gift Series, antara lain: seri ulang tahun, pernikahan, hari kasih sayang, tahun baru imlek, hingga edisi khusus idulfitri jelang lebaran.

Di sisi lain, emas UBS tersedia dalam ukuran 0,5 gram; 1 gram; 2 gram; 5 gram; 10 gram; 25 gram; 50 gram; 100 gram; 250 gram; 500 gram; dan 1000 gram. Koleksinya pun beragam, dari UBS x Emoji; kalung Paperlina; Rachel Rose; Ultima; cincin Millie Molly; hingga Edelweiss.

4. Dimensi

Sekilas, emas batangan Antam lebih tebal dan lebih kecil daripada emas batangan UBS yang dimensinya cenderung lebih lebar. Akan tetapi, keduanya sama-sama mengandung emas 99,99 persen.

5. Sertifikat

Emas Antam mengantongi sertifikat London Bullion Market Association (LBMA), membuatnya lebih mudah dijual kembali jika Anda berada di luar negeri. Selain itu, Anda juga bisa memindai orisinalitas emas Antam lewat kode QR di sertifikatnya.

Sementara itu, emas UBS mempunyai sertifikat ISO 9001: 2015, SNI dari Kementerian Perindustrian, dan ISO 17025: 2017. UBS juga memiliki lisensi resmi Disney untuk memproduksi perhiasan dan logam mulia dengan edisi khusus Disney.

Harga emas hari ini: Antam dan UBS

Harga Emas Antam dan UBS 22 Maret 2022. (Pegadaian.co.id)

Mengutip situs Pegadaian.co.id, harga emas Antam dan emas UBS dapat dilihat pada tabel. Rentang harga dimulai dari Rp563 ribu hingga Rp950 juta untuk emas Antam. Sementara UBS berkisar di antara Rp530 ribu hingga Rp961 juta.

Baik harga emas Antam maupun UBS bervariasi, tergantung pada ukuran dan seri khusus yang Anda pilih.

Proyeksi harga emas hari ini

Ilustrasi emas. Shutterstock/Pixfiction

Bagaimana dengan proyeksi harga emas ke depan? Menurut Pengamat Komoditas, Ariston Tjendra, harga emas global berpotensi bergerak di kisaran US$1.900 hingga US$1.950 per troi ons, setelah menguat 0,79 persen ke level US$1.935 kemarin. Katalisnya adalah risiko inflasi global dan berlanjutnya perang di Ukraina.

Semalam Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell menjelaskan, inflasi di AS terlalu tinggi dan perang di Ukraina meningkatkan tekanan inflasi sehingga menganggu suplai komoditi.

Kabar terbaru, Uni Eropa berpotensi mengikuti AS melarang impor minyak mentah dari Rusia. Ekspektasi itu mendorong kenaikan harga minyak mentah dan risiko inflasi global.

Di sisi lain, Powell memberi sinyal Bank Sentral AS akan lebih agresif melawan inflasi. Artinya, The Fed akan kembali menaikan suku bunga acuannya pada rapat mendatang dan kenaikan bisa langsung 50 basis poin, bukan 25 basis poin seperti biasanya. Indikasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif ini menahan penguatan harga emas.

“Dua sentimen yang bertolak belakang tersebut kemungkinan masih akan menjaga harga emas dalam area konsolidasi hari ini,” kata Ariston kepada Fortune Indonesia, Selasa (22/3) pagi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi