Jakarta, FORTUNE - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, melancarkan kritik terhadap program food estate pemerintah, dan, jika nanti terpilih sebagai presiden, memilih program pangan berupa contract farming.
Mananggapi kritikan tersebut, Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Anggawira, mengatakan konsep contract farming yang dtawarkan Anies terkait kesejahteraan pangan tidak lebih baik daripada gagasan food estate Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurutnya, pelaksanaan program food estate yang ditugaskan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, merupakan program yang lebih lengkap dari hulu ke hilir, jika dibandingkan dengan contract farming.
"Food estate ini ekosistem yang saling support, kalau contract farming itu hanya membahas sebagian saja dan tidak menyelesaikan semuanya. Dalam food estate ada contract farming, tapi dalam contract farming tidak ada upaya penyediaan lahan pertanian seperti food estate,” kata dia melalui keterangannya, Jumat (1/12).
Anggawira yang juga anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menjelaskan food estate memiliki daya saing produk lokal yang semakin meningkat. Dia mencontohkan program tersebut dapat menekan impor komoditas pangan, meningkatkan daya saing harga produk komoditas pangan lokal, dan menekan biaya produksi.
"Food estate ini membuka lahan bagi petani maupun pihak swasta dan mereka bisa memakai lahannya untuk bertani dan kemudian hasil produknya dibeli oleh BUMN Pangan (ID Food)," ujar Anggawira.