Papan iklan di Piccadilly Circus, London, Inggris. Shutterstock/Cezary Stypulkowski
Selain memahami nilai dan maknanya, kita juga perlu tahu jenis-jenis advertising, agar konsumen bisa melakukan placement atau peruntukkan yang tepat, sesuai target pasar produk dan layanan yang kita tawarkan.
Berkembangnya sektor digital telah memunculkan berbagai jenis online advertising. Biasanya, online advertising berada di sebuah situs, media sosial, aplikasi, dan lain-lain. Jenis ini jadi salah satu yang paling efektif untuk diterapkan dan paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa contoh jenis iklan online, antara lain LinkedIn Ads, YouTube Ads, Google Ads, dan lainnya.
Keunggulannya, dengan harga yang relatif murah dibandingkan jenis iklan lain, jenis iklan ini memudahkan kita dalam menentukan target pasar sesuai keinginan, seperti menentukan usia, gender, lokasi, dan lain-lain. Sementara, kerugiannya adalah tidak semua orang mengklik iklan yang telah kamu pasang di internet. Selain itu, mungkin pula pesannya tidak mencapai audiens yang ditargetkan.
Jenis berikutnya adalah varian iklan yang cukup lebih dulu hadir daripada jenis online, yakni iklan televisi. Dilihat dari efektifitasnya, jenis iklan ini memiliki presisi yang cukup tepat menjangkau target pelanggan. Dari sisi harga, jenis iklan ini termasuk dihargai cukup mahal.
Jenis lain yang lebih konvensional adalah iklan cetak. Dari harga, jenis ini memang relatif lebih murah, namun melihat perkembangan jaman yang sudah mulai meninggalkan penggunaan berbagai media cetak, maka kini jenis iklan cetak sudah tak sepopuler dulu. Kini, jenis ini masih digunakan oleh bisnis-bisnis lokal untuk mempromosikan usahanya di wilayah tertentu.
Jenis selanjutnya adalah iklan outdoor atau ikelan yang menjangkau konsumen saat berada di luar ruangan. Salah satu yang umum ditemui adalah billboard, yakni iklan dalam bentuk yang cukup besar dan biasanya terpampang di sudut-sudut jalan tertentu.
Jenis yang cukup unik ini biasa dikenal dengan product placement, yaitu kegiatan mempromosikan produk atau layanan secara diam-diam lewat film, sinetron, web series, dan berbagai konten lainnya.
Dengan kata lain, jenis iklan ini juga dapat disebut sebagai iklan terselubung. Meski kadang cukup mengganggu konten yang disampaikan, namun hingga kini penggunaan product placement masih dinilai efektif untuk mencapai demografis yang diinginkan pengiklan.