Gas DME tengah diupayakan pemerintah untuk dapat menggantikan gas LPG. Bahan bakar tersebut diklaim dapat mengurangi ketergantungan gas LPG impor. Selain itu, ada beberapa alasan yang membuat DME dipilih. Berikut beberapa keunggulan DME sebagai pengganti LPG.
1. Memiliki kandungan panas lebih kecil
Berdasarkan kandungan panas atau calorific value, gas DME diklaim lebih kecil dibandingkan gas LPG. DME memiliki kandungan panas sebesar 7.749 Kcal per kilogram, sedangkan gas LPG senilai 12.076 Kcal per kilogram.
2. Massa jenis yang lebih unggul
DME juga mempunyai massa jenis yang lebih tinggi. Perbandingan kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6.
3. Ramah lingkungan
Pemilihan DME sebagai pengganti LPG juga didorong oleh dampaknya bagi lingkungan. DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak berdampak signifikan pada ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20 persen.
Pemerintah memperhitungkan DME hanya menghasilkan emisi 745 kilogram C02 per tahun, lebih rendah dari gas LPG sebesar 930 kilogram CO2.
4. Nyala api lebih berkualitas
Hasil uji terap yang dilakukan pemerintah membuktikan bahwa kualitas nyala api DME lebih biru, stabil, dan mudah dikendalikan sehingga ideal untuk kebutuhan rumah tangga. Selain itu, DME tidak menghasilkan partikulat matter (pm), nitrogen oksida (NOx), dan tidak mengandung sulfur.
5. Mengurangi ketergantungan impor
Sebagai pengganti LPG, DME diklaim dapat menekan ketergantungan pada produk LPG impor hingga 1 juta ton per tahun, dengan target produksi DME sekitar 1,4 juta ton per tahun.