Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menilai bahwa Tesla akan rugi jika enggan berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya keunggulan sebagai pemasok bahan baku baterai mobil listrik karena 25 persen cadangan nikel dunia ada di negeri ini. Lalu, ada pula pasokan mineral bahan baku baterai lainnya di Tanah Air.
Seluruh sumber daya tersebut, menurut Bahlil, akan sangat bermanfaat untuk menunjang bisnis Tesla ke depan. "Nah, mungkin sekarang Tesla melihat studi kelayakannya. Karena apa? kalau kita mau bangun ekosistem baterai mobil, sangatlah rugi kalau para investor tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (27/4).
Bahlil juga mengatakan bahwa lamanya proses investasi Tesla di Indonesia merupakan bagian dari strategi komunikasi dalam membangun negosiasi, dan hal tersebut sangat wajar.
Hemat Bahlil, Indonesia prospektif untuk investor yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik seperti Tesla karena memiliki tiga dari bahan baku utama kendaraan listrik. Selain nikel ada juga mangan dan kobalt.
"Ada empat komponen baterai mobil listrik, mangan, kobalt, nikel dan lithium. Tiga di antaranya ada di Indonesia. Saya pikir ini soal strategi saja. Mungkin mereka minta lebih pada saat itu, tapi pada saat itu Pak Luhut belum mau memberikan. Itu biasa. Kita enggak boleh didikte sama pengusaha," ujarnya.