Bank Dunia Nilai Positif Perekonomian RI di Tengah Situasi Sulit
Padahal situasi dunia saat ini sedang sulit dan tak menentu.
Jakarta, FORTUNE – Bank Dunia menilai positif perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. Indonesia dianggap relatif mampu menjaga stabilitas perekonomian dengan menjaga pertumbuhan di level sekitar lima persen, di tengah situasi global yang serba tidak menentu.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan delegasi Bank Dunia mengimbau Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi dari sumber lain.
“Misalnya dari sumber ekspor, mereka (Bank Dunia) menyampaikan diperlukannya sebuah perbaikan secara struktural yang menekan tarif,” katanya seusai pertemuan Presiden dengan delegasi Bank Dunia, Kamis (14/7).
Bank Dunia, kata Suharso, berharap tariff barrier di Indonesia bisa dikurangi, sehingga Indonesia bisa memiliki sumber pertumbuhan selain berbagai investasi yang sudah dijalankan. Indonesia memiliki cadangan devisa yang cukup baik disertai surplus perdagangan, karena industri Indonesia bergerak di level downstream dengan mengandalkan ekspor komoditas.
Komitmen Bank Dunia
Suharso mengatakan, Bank Dunia akan terus berkomitmen pada Indonesia terkait keamanan pangan dan transisi energi. “Termasuk dalam perisapan peta jalan green economy yang sudah dilakukan secara bertahap,” katanya.
Selain itu, Bank Dunia juga menyatakan komitmennya mendukung Indonesia dalam pembiayaan energi, blue economy, food security, mangrove, dan climate change, yang mencapai kira-kira mencapai US$1,6 miliar.
Pertemuan di Istana Negara
Presiden Joko Widodo menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka pada Kamis (14/7). Delegasi yang hadir yakni Axel van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President East Asia and Pacific, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia and Timor-Leste.
“(Bank Dunia) menaruh banyak harapan yang dapat dilakukan Indonesia dengan kesempatan presidensi ini. Kemudian Bapak Presiden mengatakan, berharap nanti ada komunike yang bisa dihasilkan dalam pertemuan akan datang di Bali,” kata Suharso.
Suharso mengatakan bahwa Presiden meminta pihaknya untuk menerima berbagai masukan dari Bank Dunia tersebut dan menindaklanjuti berbagai perihal yang dibicarakan dalam pertemuan.