NEWS

DesaBumi dan SRE Siapkan Akses Listrik EBT di Desa Terpencil Indonesia

Jadi komitmen mencapai NZE 2060 dan kesejahteraan.rakyat.

DesaBumi dan SRE Siapkan Akses Listrik EBT di Desa Terpencil IndonesiaPendiri DesaBumi Gamma Thohir (kanan) dan Pendiri SRE Zagy Berian (kiri) di COP28. (dok. DesaBumi)
06 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEDesaBumi bekerja sama dengan Society of Renewable Energy (SRE) untuk menyediakan Akses Listrik ke daerah terpencil di Indonesia yang berasal dari sumber energi baru terbarukan (EBT).

Founder DesaBumi, Gamma Thohir, mengatakan bahwa pasokan listrik ini akan menyesuaikan potensi energi terbarukan yang ada di tiap daerah, sesuai potensinya masing-masing. “Kami menargetkan 10 Desa Terpencil di Indonesia yang belum teraliri listrik. Kami berharap akses listrik dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (6/12).

Kerja sama ini ditandai oleh penandatanganan oleh kedua pihak di sela Conference of the Parties (COP28) di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (01/12).

Gamma menambahkan bahwa sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki kondisi iklim, kebutuhan energi, karakteristik jaringan listrik, alam yang berbeda, sumber daya, dan potensi energi terbarukan di setiap daerah. Menurutnya, hal ini harus dimanfaatkan untuk kebaikan banyak pihak, termasuk lingkungan alam.

Tujuan

Selain menjaga alam atau menjembatani kesenjangan pembangunan antara pedesaan dan perkotaan di Indonesia, energi terbarukan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah terpencil.

“Untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2060, maka generasi muda dapat menjadi aktor dan mempunyai peran penting dalam memberikan dampak positif kontribusinya dalam mengendalikan perubahan iklim, khususnya di Indonesia,” kata Gamma.

Bukan yang pertama

Inisiastif DesaBumi untuk memperluas akses listrik yang dihasilkan dari EBT ini bukan kali pertama. “DesaBumi bukan sekedar proyek, tapi juga sebuah bentuk perjalanan merangkul keberagaman budaya yang ada di Indonesia,” katanya.

Sejak 2015, DesaBumi telah menyediakan akses listrik yang dihasilkan dari EBT di tiga lokasi di Indonesia. DesaBumi menyediakan listrik untuk 75 rumah di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi, Jawa Barat yang terletak di lereng Gunung Halimun melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 40 kW.

Sementara, pada 2022, DesaBumi memperluas kontribusinya dengan memberikan akses listrik bagi masyarakat Desa Liyu, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, yang dihuni oleh suku Dayak.

Saat itu, DesaBumi memberikan akses listrik dari energi surya dengan kapasitas 2,9 kW untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan. Bahkan, hingga saat ini kunjungan wisata ke Desa Liyu meningkat sampai 6.000 kunjungan per bulan.

Selanjutnya, pada semester pertama 2023, DesaBumi menyediakan akses listrik melalui instalasi panel tenaga surya dengan kapasitas 5,3 kW, di Desa Bangkiling Raya Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Manfaat fasilitas listrik ini tetap dipertahankan oleh 400 santri Pondok Pesantren Miftahululum yang bekerjasama erat dengan aparat Desa, bahkan bisa berdampak menyalakan 35 rumah lebah, perikanan air tawar, dan menghasilkan sampai US$30.000 atau sekitar Rp465,28 juta (kurs Rp15.509,32 per dolar AS) bagi pesantren tersebut.

Related Topics