RI Pelajari Optimalisasi Energi Terbarukan dari Hawaii
Hawaii dan Indonesia sama-sama melimpah cahaya matahari.

03 February 2022
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus mendorong transformasi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Koordinator Kerjasama Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senda Hurmuzan Kanam, mengatakan Indonesia perlu belajar pada Hawaii yang dinilai sukses memanfaatkan Variable Renewable Energy (VRE).
“Kita bisa belajar dari kisah sukses Hawaii dalam transformasi energi. Indonesia dan Hawaii memiliki kesamaan geografis yaitu banyak pulau yang tersebar dan isolated grids," ujar Senda seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu (2/2).
VRE merupakan sumber energi terbarukan yang hasil pembangkitnya tidak dapat dikendalikan karena sifatnya yang fluktuatif. Contoh VRE yang dimiliki Indonesia yang juga dimanfaatkan oleh Hawaii adalah tenaga angin dan cahaya matahari.
Pemanfaatan VRE dari Hawaii
Belajar dari Hawaii, VRE dikembangkan dengan biaya yang cukup terjangkau dan kompetitif. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan bauran energi terbarukan, namun juga dapat mengurangi biaya pokok penyediaan listrik.
Menurut Senda, hal ini dapat menjadi pendekatan yang relevan dengan wilayah-wilayah yang masih memanfaatkan bahan bakar minyak, seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan wilayah lain yang masih menggunakan gas, seperti Batam.
Bila diterapkan di Indonesia, penggunaan VRE yang besar seperti di Hawaii yang mencapai 30 persen akan mengadapi tantangan keandalan sistem. "Kami harus mempelajari penyusunan regulasi terapan, standar dan grid code, sehingga kita tidak akan mengganggu keandalan sistem yang ada. Sistem Sulawesi telah mencapai 10 persen, namun masih perlu pelajaran dari Hawaii untuk meningkatkan lebih banyak VRE, terutama dari aspek teknis dan sistem pendukung," kata Senda.
Kemitraan baru di sektor energi
Indonesia dan Amerika Serikat berpeluang mengembangkan kemitraan baru di sektor energi/
Senda menyampaikan apresiasinya dan dukungan berkelanjutan kepada Indonesia dalam beberapa kesempatan, terutama pada implementasi energi berkelanjutan di Indonesia.
Chief of Party, USAID Sustainable Energy for Indonesia, Andre Larocque, menyatakan bahwa USAID siap mendukung program pemerintah Indonesia dalam transisi energi. "Kami sangat berdedikasi untuk mendukung pemerintah Indonesia," kata Andre.
G20 mendorong transisi energi
Menjelang pelaksanaan forum G20 dalam Presidensi Indonesia, Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Indonesia seharusnya dapat menjadikan kesempatan presidensinya untuk mendorong akselerasi upaya global transisi energi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Meski masih perlu perbaikan besar, namun kesiapan Indonesia dalam tranformasi energi semakin meningkat.
Dilansir dari Antara, Rabu (2/2), peralihan energi dari fosil menuju teknologi berenergi bersih sudah jadi tren positif di Indonesia. Bahkan, pada 2022, IESR menilai Indonesia akan mendapatkan lebih banyak prospek yang menjanjikan terkait transisi energi dalam upaya mencapai target energi hijau sesuai Paris Agreement.